Aliansi Panda Peringati Dua Puluh Tahun Lahirnya Reformasi

Aliansi Persatuan Penegak Demokrasi (Panda) melakukan aksi teatrikal di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, pada Selasa (21/05). Aksi tersebut dilaksanakan untuk memperingati 21 tahun Reformasi.” Foto: Jufadli R.

Bandung – Aksi unjuk rasa digelar di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung dalam rangka memeringati dua puluh satu tahun reformasi pada Selasa, (21/05). Aksi ini digelar karena mengingat masih banyaknya tuntutan-tuntutan di era reformasi yang belum terpenuhi.

Melalui aksi ini, Aliansi Persatuan Penegak Demokrasi (Panda) selaku penyelenggara menyatakan sikapnya mengenai regulasi-regulasi serta peraturan-peraturan yang dinilai berlawanan dengan nilai-nilai demokrasi.

Aliansi Panda juga menuntut diadilinya jenderal-jenderal yang turut terlibat dalam kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, pengusutan tuntas pelaku pemerkosaan masal terhadap perempuan Tionghoa pada tahun 1998, hingga penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan sistem kerja magang.

Dijelaskan Dendi, selaku humas Aliansi Panda, bahwa secara umum aksi ini bertujuan untuk memberitahu masyarakat mengenai masih banyaknya amanat pada zaman lahirnya reformasi yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah. Ia bahkan menilai bahwa di usianya yang sudah menginjak dua puluh satu tahun ini reformasi semakin tidak berpihak kepada rakyat.

Hasil pemilihan presiden pun menjadi salah satu topik yang disinggung dalam aksi ini sehubungan dengan berdekatannya momen dua puluh satu tahun reformasi ini dengan pengumuman hasil Pemilu 2019. Panda berpandangan bahwa kedua calon presiden sejatinya sama-sama berasal dari lingkaran elit sisa-sisa orde baru.

Dalam aksi ini juga ditampilkan aksi teatrikal sebagai wujud kekecewaan massa aksi atas tuntutan-tuntutan reformasi yang dinilai belum juga terpenuhi.



Teks Oleh: Jufadli Rachmad