Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Mewujudkan Kondisi Lingkungan yang Berkualitas

“Pemaparan materi oleh Walhi di acara Webinar Series “Enviro Talks” pada Minggu, (13/06). Acara diselenggarakan melalui aplikasi Zoom Meeting.” Foto: Helmy Adam.

Manusia dan alam sudah hidup secara berdampingan sepanjang peradaban manusia, proses tersebut telah menunjukan berbagai pola pemanfaatan alam guna menunjang kebutuhan manusia. Sepanjang sejarah itu pula telah terjadi poses keberhasilan maupun kegagalan atas pemanfaatan alam.

Berbicara tentang pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia HMTL (WASSER) UKRI melakukan suatu kegiatan seminar nasional yang dikemas secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. HMTL WASSER UKRI ini mengusung tema “ Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam Pembangunan Nasional”. 

Webinar yang diselenggarakan oleh HMTL WASSER UKRI ini merupakan salah satu program kerja departemen penelitian dan pengembangan, yang bernama “Enviro Talks”.

Alif Lazuardhi Akbar selaku ketua pelaksana dalam acara ini menjelaskan, bahwa tema yang diangkat pada webinar ini mempunyai landasan dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang berisikan:

“Menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mengingat mineral dan batubara sebagai kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan, pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta berkeadilan agar memperoleh manfaat sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.”

“Salah satu modal utama untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional mengingat bahwa hakekat pembangunan nasional merupakan pembangunan indonesia seutuhnya, dalam artian pembangunan yang melibatkan hubungan antara manusia dengan sumber-sumber daya alam yang ada di lingkungannya,” Ujar Alif saat diwawancara melalui aplikasi chatting Whatsapp.

Pihak penyelenggara webinar mendatangkan 3 narasumber yakni Ade Subandi (Kepala Seksi Pengendalian Perubahan Iklim “PPI” Dinas Lingkungan Hidup  Provinsi Jawa Barat), Iwan Saskiawan (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dan Haerudin Inas (Manjer Pendidikan Kaderisasi Wahana Lingkungan Hidup Indoneisa). Diskusi tersebut di moderatori oleh Inat Shani Fatuna (Staff Pengajar Universitas Kebangsaan Republik Indonesia).

Diselenggarakan kegiatan webinar tersebut juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab mahasiswa Teknik Lingkungan, serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan para peserta yang menghadiri webinar ini.

“Kami sebagai mahasiswa teknik lingkungan untuk memberikan ruang antara pemerintah dan masyarakat sehingga diharapkan dapat menjadi suatu bentuk motivasi dan inspirasi bagi semua elemen yang mengikuti acara webinar ini,” Ujar Alif

“Jumlah audiensi yang mengikuti rangkaian kegiatan sekitar 300 orang, pihak pihak yang terlibat dalam proses penyelenggaran webinar ini yaitu kerjasama antara mahasiswa dan dosen-dosen program studi,” Tambahnya.

Materi yang dipaparkan oleh Walhi bahwa persentase aktor yang merusak/pencemar lingkungan hidup adalah, Perusahaan sebanyak 40 persen, pemerintah 10 persen, masyarakat kurang dari 10 persen, perusahaan dan pemerintah 30 persen, kombinasi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakyat 20 persen.

Adapun pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta terhadap narasumber, seperti Ristosa Achmad Adinata yang berasal dari Universitas Majalengka “Bagaimana peran kita sebagai pemuda untuk menjaga kelestarian alam sebagai modal untuk masa depan?”

“Peran pemuda untuk lingkungan tentu banyak, mulai dari lingkungan sekitar , kontribusi kita mulai dari hal-hal yang sederhana maupun hal-hal yang ada di masyarakyat, contohnya kita sebenarnya sudah meluncurkan program nasional yang namanya program kampung iklim,” ujar Ade Subandi selaku pemateri pertama.

“Di situ salah satu kegiatannya adalah peningkatan kapasitas masyarakat, untuk pemuda disini juga mengharapkan menjadi pelopor atau bahkan inisiator dari kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan,” Ujar Ade

Alif berharap agar webinar “Enviro Talks” selanjutnya selalu bisa memberikan ruang diskusi.

“Bisa memberikan ruang diskusi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjawab dan mempersiapkan tantangan-tantangan kedepan dalam mewujudkan kondisi lingkungan yang berkualitas,” Ujarnya

Salam Lestari!



Teks oleh: Helmy Adam.