Rumahsakit Gelar Aksi Panggung di Unisba: Seberapa Penting Ruang bermusik di FIKOM?

(Foto: HIPMI-PT UNISBA)

Oleh: Rafli Alsa

Mungkin kita bertanya, mengapa para mahasiswa Unisba sudah jarang mengadakan acara musik di kampus? Hal apa yang menghambat para mahasiswa Unisba untuk membuat acara musik di kampusnya sendiri? Ketika seharusnya aktivasi ruang bermusik di kampus mudah diakses, suasana di kampus lebih hidup, dan hubungan antarmahasiswa terjalin dengan baik karena adanya ikatan antara mahasiswa yang menyukai musik. Banyak mahasiswa menggelar acara musik dengan berbagai genre ketika aktivasi ruang bermusik di kampus masih berjalan dengan lancar dan juga menjadi daya tarik bagi masyarakat di luar untuk masuk Unisba. Musik juga memang menjadi media yang paling mudah untuk para mahasiswa menjalin silaturahmi; mereka pun akan merasa terhubung satu sama lain ketika menemukan teman dengan genre musik yang sama.

Setelah 4 tahun lamanya, aktivasi ruang bermusik di kampus kembali dilakukan oleh para mahasiswa Unisba yang tergabung dalam organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Islam Bandung (HIPMI-PT UNISBA). “Hambatan yang terjadi yaitu ketika kami mengurus administrasi peminjaman tempat,” ujar salah satu panitia Serba-serbi Pasar 2024. Padahal ketika aktivasi ruang bermusik di kampus berjalan lancar, pihak fakultas maupun universitas pasti mendapatkan keuntungan, seperti nama kampus menjadi lebih terkenal, calon mahasiswa baru yang akan bertambah, dan lainnya.

Kampus seharusnya bisa jadi tempat di mana para mahasiswa tidak hanya berfokus pada bidang akademik, tetapi para mahasiswa juga memiliki kesempatan dan haknya untuk mengekspresikan dirinya lewat ruang bermusik di kampus. Aktivasi ruang bermusik di kampus meliputi konser, jamming session, dan pertunjukan musik gigs, yang bisa membuat suasana kampus lebih hidup dan memperkuat silaturahmi antarmahasiswa tiap fakultas.

Tidak jarang juga para mahasiswa yang memiliki passion di bidang musik merasa lebih terhubung dan termotivasi ketika mereka memiliki wadah untuk menyalurkan passion atau hobi mereka. Aktivasi ruang bermusik di kampus ini bisa membuat para mahasiswa memiliki rasa kebersamaan yang positif di antara mahasiswa, lembaga mahasiswa, maupun komunitas mahasiswa yang ada di kampus.

Meskipun pentingnya aktivasi ruang bermusik di kampus sudah cukup jelas, realita yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa pihak fakultas maupun universitas masih mengalami kesulitan dalam hal administrasi, seperti yang disebutkan dalam pernyataan panitia Serba-serbi Pasar 2024. “Ketika saya ingin meminjam ruangan lantai 2 untuk backstage Rumah Sakit dan juga pihak universitas sudah memberi surat terkait peminjaman lantai 2, namun ketika surat sudah diberikan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk tempat lantai 2, pihak terkait tidak langsung memberi izin. Akan tetapi dia malah meminta agar pihak universitas langsung memberi surat kepada dia,” ujar salah satu panitia Serba-serbi Pasar 2024.

Kita juga harus ingat bahwa aktivasi ruang bermusik di kampus ini menjadi hak yang perlu kita perjuangkan. Lantas, bagaimana cara memperjuangkan hak ruang bermusik kita di kampus? “Bermusik itu tidak bisa dipandang buruk karena di balik itu ada potensi diri yang dikembangkan. Selain itu, bermusik juga menjadi media para mahasiswa untuk berekspresi,” ujar salah satu panitia Serba-serbi Pasar 2024. Menjadi suatu kerugian ketika di kampus kurang wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya di luar bidang akademik. Akan menjadi keuntungan bagi pihak fakultas dan universitas jika mendukung aksi aktivasi ruang bermusik di kampus, karena ketika pihak fakultas dan universitas mendukung aksi ini, kami yakin akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswanya sendiri.

Tak hanya ruang bermusik, tetapi ruang publik lainnya dirasa sangat tidak mendukung berbagai aktivitas kegiatan mahasiswa, contohnya LSBS, Karate, Pasuma, dan lain-lain yang membutuhkan ruang publik yang cukup bagi mereka untuk melakukan kegiatan latihan ataupun lainnya. Tak jarang kegiatan yang mereka lakukan terkadang saling beradu atau bentrok dengan kegiatan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa standar ruang yang diberikan oleh universitas masih terbatas. Padahal, di sisi lain mereka juga yang bisa membawa nama baik universitas ke kancah nasional melalui prestasi yang mereka hasilkan dari ruang sempit tersebut. Miris, bukan? Seharusnya universitas mampu memberikan fasilitas ruang yang lebih baik bagi mereka untuk mengeksplorasi bakat yang mereka miliki.

Pentingnya Ruang Bermusik Bagi Kami

Jika dikaitkan dengan jurusan Ilmu Komunikasi, kita pasti merasakan bahwa musik adalah salah satu cara untuk berkomunikasi. Komunikasi dan musik memiliki hubungan yang sangat erat. Meski keduanya terlihat seperti berada di dua dunia yang berbeda, dalam konteks jurusan Ilmu Komunikasi, musik bisa dilihat sebagai salah satu alat komunikasi yang efektif. Musik tidak hanya sebagai bentuk hiburan atau seni, tetapi juga dipakai sebagai sarana menyampaikan pesan, ide, dan emosi.

Di dalam jurusan Ilmu Komunikasi, para mahasiswa pasti mempelajari bagaimana pesan bisa disampaikan melalui berbagai media dan saluran komunikasi. Musik, sebagai salah satu bentuk seni, memiliki kemampuan unik untuk menyampaikan sebuah pesan yang lebih mendalam dan emosional. Kombinasi antara lirik lagu, melodi, dan aransemen musik bisa menjadi media untuk menyampaikan pesan sosial, politik, maupun budaya. Misalnya, lagu-lagu yang mencerminkan perjuangan atau kritik sosial sering menjadi alat untuk menyampaikan ide yang sulit dijelaskan hanya melalui kata-kata saja, dan akan lebih menarik ketika disampaikan melalui musik.

Korelasi antara jurusan Ilmu Komunikasi dan musik sangat kuat. Musik itu bukan hanya tentang hiburan, tetapi di balik itu, musik memberi kita pengetahuan tentang bagaimana sebuah pesan bisa disampaikan dengan cara yang memengaruhi emosi dan pola pikir seorang komunikan. Di dalam jurusan Ilmu Komunikasi, para mahasiswa mempelajari cara-cara komunikasi yang efektif, dan musik adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk mengekspresikan sebuah ide serta menyampaikan pesan secara universal dan lebih mendalam. Seiring dengan berkembangnya teknologi, peran musik dalam komunikasi massa, sosial, dan budaya semakin luas, yang menjadikannya alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, semoga aktivasi ruang bermusik di kampus ini bisa lebih dipermudah. Kita, sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, bisa lebih memanfaatkan ruang bermusik di kampus. Karena ketika kami sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi bisa mengadakan acara di kampus, itu bisa menjadi hal yang sangat disyukuri dan dapat lebih mengekspresikan diri secara luas. Namun, melihat realita di lapangan saat ini, kita harus lebih memperjuangkan hak kita dan bisa berkolaborasi dengan pihak fakultas agar dapat merealisasikan ruang bermusik di kampus.

Editor: Dzikrie Tyasmadha