Panel Idea: Pentingnya Visual sebagai Brand Identity sebuah Band
APIU TV menggelar event talk show dengan tittle “Interrupting Internet Mobs: A Creative & Visual Viewpoints” Pada Sabtu (30/11) di Downtown Market, Jl.Mangga No.37A Kota Bandung.Acara ini dihadiri oleh beberapa kalangan Musisi dan juga Masyarakat umum, dengan tujuan menginformasikan bagaimana akhirnya sebuah Musisi atau band bisa menginterupsi internet, ditengah situasi crowded-nya traffic sosial media hari ini. (Foto: Najwan Ajiz)
Oleh: Najwan Ajiz
Panel Idea merupakan salah satu program dari APIU TV yang disajikan sebagai wadah pertukaran gagasan dan ide antara panelis dan peserta. Program ini berbentuk talkshow, di mana narasumber biasanya terdiri dari musisi atau band. Tak hanya itu, acara ini menjadi langkah segar bagi penikmat musik dan visual grafis untuk mendapatkan sudut pandang baru.
Pada program Panel Idea kedua kali ini, APIU TV melibatkan tiga musisi: Bhima (Coldiac), Sambadha (Coldiac), dan If. Amarullah (Leipzig), yang dipandu oleh Priscilla. Talkshow kali ini membahas sudut pandang kreatif dan visual. Dalam era digital yang semakin maju, banyak tantangan yang dihadapi oleh para musisi atau band. Sudut pandang kreatif dan visual menjadi elemen kunci dalam berbagai aspek.
Selain itu, sudut pandang kreatif dan visual juga seolah menjadi “tombak kedua” bagi para musisi atau band untuk menarik perhatian audiens. Visual dapat dijadikan brand identity bagi sebuah band. “Ngomongin identitas visual, ya kalau menurut aku visual itu untuk memvisualisasikan dalam bentuk tertentu. Karena kalau kita dengar doang, kita nggak ngerti arahnya ke mana. Fungsi visual ini untuk membantu, memperluas, menceritakan. Sama kayak kita baca buku terus buku itu dijadikan film, ya kurang lebih seperti itu,” ujar Bhima (Coldiac) menekankan bahwa pentingnya visual dalam mennyampaikan sebuah pesan.
Namun, dalam era digital saat ini, banyak tantangan yang dihadapi baik oleh para musisi maupun band. If, yang merupakan salah satu pentolan grup band Liepzig menyoroti perihal sudut pandang kreatif “Gue nggak pernah menganggap diri gue sekarang ini udah berhasil. Karena kalau gue udah menganggap diri gue berhasil, gue akan terbawa arus popularitas dan sisi kreatif gue nggak akan muncul lagi karena udah kemakan sama ego popularitas gue.” Menurutnya sikap stay cool and being humble terhadap popularitas adalah bentuk pertahanan dirinya ditengah arus kehidupan rockstar.
Ia juga menekankan pentingnya keunikan visual “Misalnya, apa yang kamu pikirin, bikinlah kebalikannya. Contohnya, kayak Turnstile dengan musik yang keras tapi visualnya unik. Itu juga bisa kalian terapin dan jadi sebuah trik biar apa yang kamu punya menjadi sesuatu yang unik,” ujar If. Amarullah (Leipzig).
Meskipun cuaca cukup dingin pada malam itu karena hujan yang sempat membasahi area Downtown Market, hal tersebut tidak menghalangi narasumber dan peserta untuk tetap hadir di acara talkshow. Bahkan, semakin malam, jumlah peserta yang berdatangan semakin banyak hingga memenuhi area tribun Downtown Market. Acara berjalan lancar dan cukup atraktif karena banyak peserta yang memiliki rasa penasaran tinggi. Mereka mengajukan pertanyaan yang sangat variatif kepada para narasumber.
Editor: Dzikrie Tyasmadha