Hotel De Paviljoen Sediakan Ruang Untuk Tampilkan Karya Seniman Lokal
“Dua orang pengunjung sedang melihat-lihat karya lukis yang dipamerkan dalam acara pameran lukisan “Song For Sukabumi”, yang bertempat di De Paviljoen, Jalan R. E. Martadinata, Bandung, pada Selasa (24/12). Pameran ini merupakan bentuk kerjasama antara pihak hotel De Paviljoen dengan Keam’s Art Exhibiton, dan menghadirkan tiga pelukis yang berasal dari Sukabumi, yaitu Akum Swara, Deliana Yap, dan Neng Susilawati.” Foto Alif Gibran K.
Bandung – Hotel De Paviljoen kali ini menyelenggarakan serangkaian pagelaran pameran lukisan bertemakan “Song For Sukabumi”. Pameran ini bekerja sama antara pihak hotel dengan Keam’s Art Exhibiton. Menghadirkan tiga pelukis yang berasal dari Sukabumi, yakni Akum Swara, Deliana Yap, dan Neng Susilawati. Pameran diadakan mulai 19 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020 di hotel yang terletak di Jalan R.E. Martadinata No. 68 Bandung tersebut.
Acara yang sudah berlangsung selama lima hari ini dibuka secara resmi pada Kamis (19/12) oleh Walikota Sukabumi, H. Ahmad Fahmi. Selain itu, pada acara tersebut menampilkan live painting dari ketua Keam’s Art Exhibition, Herru Prayogo yang merupakan pelukis tercepat se-Asia Tenggara.
Ketiga pelukis asal Sukabumi menghadirkan karya lukisan bergaya Realis; Akum Swara dengan lukisan berjudul “Aku Ingin Jadi Presiden”, menggambarkan tentang sesosok anak yang tengah menatap ke arah hempasan ombak Istana Negara; lalu Deliana Yap, yang menampilkan lukisan emosional dari seekor anak gajah dengan ibunya, karyanya tersebut diberi nama “Mother Love”; dan yang terakhir, karya bunga merah menyejukkan hati bertajuk “Ephorbia” dari Neng Susilawati.
Kiki Desio, selaku Marketing Communication dari pihak Hotel De Paviljoen menjelaskan, bahwa tujuan pameran lukis ini sebagai wadah para seniman lokal untuk memamerkan dan mendekatkan karyanya kepada masyarakat luas.
“Jadi, sejak awal exhibition bertujuan ingin membantu para pelukis untuk menyediakan tempat memamerkan karyanya dengan gratis, kalo di tempat-tempat lain kan biasanya bayar. Bisa dibilang ini juga bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibillity) kita, ” ucap Kiki.
Kiki juga menambahkan harapannya, agar karya para pelukis yang ditampilkan bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Pameran yang rutin diadakan Hotel De Paviljoen ini tidak hanya menyajikan gaya realis tapi juga berbagai gaya dalam seni lukis. Mulai dari abstrak hingga gaya lukis baru garis nirwana. Dalam rangkaian acara terakhir, ditampilkan ruang pameran tunggal, bertajuk Kenangan dan Cinta dalam Sentuhan Warna, dengan menampilkan lukisan-lukisan karya mendiang Nana Banna.
Teks oleh: Alif Gibran Kant.