Mengapresiasi Musisi Indonesia

Pict source: I2iart.com


Oleh: Rifa Khairunnisa (Jurnalistik 2019)

Siapa sih yang tidak suka memanjakan telinga dengan mendengarkan musik? Kita semua pasti suka mendengarkan musik, apalagi bila musiknya sangat mewakilkan perasaan atau suasana hati yang sedang kita rasakan. Bisa dikatakan bahwa musik adalah terapi untuk jiwa, seolah-olah satu lagu tertentu bisa menangkap semua emosi indah maupun sedih yang ada dalam diri kita.

Dengan bermusik kita bisa berkreasi dan mengekspresikan diri dengan bebas. Banyak musisi Indonesia pun yang lagunya bisa menjadi penawar hati dan tidak kalah keren dengan musisi luar negeri. Industri musik di Indonesia pun semakin hari semakin berkembang, tak jarang lagu-lagu yang dihasilkan para musisi bisa membanggakan nama Indonesia hingga membawa musiknya sampai ke kancah Internasional seperti Agnez Mo, Rich Brian, Nicole Zefanya atau yang dikenal sebagai NIKI, dan masih banyak musisi yang lainnya.

Setiap tahunnya pasti Indonesia kedatangan musisi terbaru yang tidak kalah keren bila dibandingkan dengan musisi-musisi yang telah menginjak industri musik jauh sebelumnya. Seperti saat ini, banyak musisi indie yang bermunculan di Indonesia dan menguasai dunia permusikan anak muda seperti The Panturas, .Feast, Danilla Riyadi, Sal Priadi, Ardhito Pramono dan masih banyak lagi.

Tetapi banyak orang yang memandang sebelah mata musisi Indonesia saat ini dan dianggapnya hanya bisa membuat lagu soal percintaan, padahal nyatanya tidak. Contohnya seperti Ardhito Pramono yang saya dengar dalam podcast bersama Vincent dan Desta, di tahun 2021 ia berencana untuk merilis lagu anak-anak karena terinspirasi dari Gempita, anak Gading Marten dan Gisella Anastasia yang sangat mengidolakannya. Dengan pencapaian yang ingin ia buat cukup membuktikan bahwa meskipun lagu-lagu sebelumnya yang Ardhito ciptakan memang berbau percintaan, tetapi ia juga bisa menciptakan lagu untuk anak-anak.

Di samping itu, musik Indonesia di zaman sekarang pun mulai terancam karena pengaruh budaya asing yang sangat mudah masuk ke dalam budaya masyarakat Indonesia, terutama dalam dunia musik. Banyak remaja di Indonesia yang tergila-gila dengan lagu-lagu dari luar negeri terlebih Korea. Tak sedikit dari mereka sampai sefanatik-itu dalam mengidolakan musik dari Korea atau yang sering kita dengar dengan sebutan K-Pop.

Adanya perkembangan budaya Kpop yang sangat pesat di Indonesia membuat masyarakat Indonesia khususnya remaja banyak yang seakan. Secara tidak sadar, banyak anak muda Indonesia akhirnya memuja budaya bangsa lain dan lupa indentitas bangsanya sendiri.

Keberadaan artis Kpop tersebut bahkan banyak mempengaruhi preferensi para milenial dalam beberapa hal. Misalnya semakin maraknya penggunaan produk-produk make up Korea bahkan sampai mengubah penampilan dan cara berpakaian menyerupai idola mereka tersebut. Padahal, musisi di Negara kita pun tidak kalah kualitasnya dengan musisi di luaran sana. Seharusnya kita mengapresiasi musisi Indonesia dengan mendengarkan karya-karyanya. Dengan kita mengapresiasi musik yang diciptakan oleh musisi Indonesia, kita telah ikut serta melestarikan musik tanah air dan memotivasi para musisi untuk terus berkarya.

Masifnya pengaruh budaya asing dapat menjadikan bangsa Indonesia miskin akan daya cipta karena generasi muda akan cenderung disibukkan oleh peniruan-peniruan budaya yang mereka lihat dan dengar setiap hari. Sebagai penikmat musik, saya miris melihat generasi muda negeri ini bukannya mengapresiasi dan mendukung generasi kita untuk terus berkarya agar bisa membanggakan Indonesia, malah mematikan semangat para musisi dengan mengagung-agungkan idolanya dari Negeri ginseng itu. Padahal, dalam keadaan pandemi Covid-19 seperti ini pun musisi tanah air tiada hentinya berkarya.

Banyak musisi yang mengadakan konser secara virtual dan sukarela hanya untuk menghibur kita yang terkurung di rumah. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mengadakan donasi dalam konser virtualnya untuk menjalankan misi kemanusiaan dan membantu masyarakat Indonesia yang sedang berjuang melawan virus Covid-19. Inilah alasan kenapa kita harus memberi apresiasi bagi para musisi Indonesia atas setiap karya yang diciptakannya. Kita harus bangga memiliki musisi yang berkualitas dan memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi. Ayo, cintai dan apresiasilah musisi dalam Negeri!


Editor: Jufadli Rachmad.

*Tulisan ini merupakan pemenang tulisan terbaik dalam acara Student Competency and Capacity Building Journalistic yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Jurnalistik 28 Desember 2020 lalu