Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, Korban Luka Dievakuasi ke Unpas dan Unisba

Ratusan pendemo memasuki area kampus Unisba yang menjadi tempat evakuasi korban luka, selepas aksi berujung ricuh yang digelar pada Rabu (07/10), di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Foto: Fadli Firdaus.

Ribuan mahasiswa dan aliansi buruh Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa terkait Undan-undang Omnibus Cipta Lapangan Kerja (UU Cilaka) di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, pada Rabu (07/10). Unjuk rasa berakhir ricuh menjelang sore hari.

Massa pendemo yang menjadi korban kemudian dievakuasi ke dua titik yakni Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan juga Kampus Universitas Pasundan (Unpas). Kepala Keamanan dan Ketertiban (Kamtiber) Unisba, Hartono, membenarkan Unisba kembali menjadi posko sementara kesehatan para demonstran yang menjadi korban pada rasa di depan Gedung DPRD.

“Awalnya tidak ada instruksi dari pimpinan buat membuka kampus, namun dengan massa yang ribuan seperti ini kami tidak bisa menahan (masuk area kampus), setelah nego antara pihak kampus dan perwakilan dari pihak mahasiswa hasilnya diperbolehkan masuk asalkan protokol kesehatannya dijaga” ucap Hartono.

Aksi unjuk rasa menolak disahkannya UU Cilaka ini awalnya berjalan sesuai kendali. Namun, menjelang sore hari terjadi kericuhan di depan gedung DPRD Jawa Barat. Hal tersebut terjadi karena ribuan massa aksi yang berada di depan gedung DPRD Jawa Barat mulai berusaha masuk ke halaman depan gedung.

Melihat hal tersebut, aparat tak tinggal diam. Aparat kepolisian pun berusaha memukul mundur massa yang terus melemparkan berbagai macam barang khususnya bebatuan. Polisi menembakkan gas air mata serta water canon untuk memukul mundur para pendemo.

Berdasarkan data korban sementara yang terpampang di Kampus Unisba, sedikitnya telah terdata 138 korban luka. Sebagian korban dilarikan ke rumah sakit terdekat sedangkan sebagian lainnya dirawat di dalam kampus.

Sani selaku anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba menjelaskan, Unisba memang dijadikan tempat pendataan bagi para korban luka akibat unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut.

“Semua korban luka didata di sini, soalnya tadi kami sudah konfirmasi ke pihak yang di Unpas, luka yang paling parah adalah bocor dibagian kepala satu orang dan luka bakar dua orang” ujar Sani.




Teks oleh: Fadli Firdaus.