Pasca Penembakan Pos Satpam, Unisba Layangkan Laporan Pengaduan

Kondisi pos satpam Unisba pada Kamis (08/10). Kaca tersebut pecah akibat ditembakan proyektil peluru yang belum ditemukan hingga sekarang, selepas demo di depan Gedung DPRD Jawa Barat yang berakhir ricuh pada Rabu (07/10). Foto: Dimas Rachmatsyah.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat pada Rabu (07/10) berakhir ricuh. Kejadian ini berimbas hingga area kampus Unisba, di Jalan Tamansari No. 1, menyebabkan kaca pos satpam pecah oleh proyektil peluru yang ditembakan oleh pihak berwajib. Atas kejadian tersebut Unisba melayangkan laporan pengaduan kepada pihak berwajib.

Asep Heri selaku Danton Satpam Unisba menjelaskan bahwa pasca kejadian ini kampus telah di sterilkan dengan penyemprotan disinfektan dan juga penjagaan yang ketat oleh pihak keamanan Unisba.

“Sebenarnya kalau mengikuti aturan kita tidak memperbolehkan massa untuk masuk melalui gerbang karena sudah clear area, namun pada pukul 21.00 WIB ada motor bolak-balik dan terlihat kepulan asap dan gas air mata yang ditembakan oleh pihak berwajib dari arah depan Bank BJB hingga kaca pos satpam pecah. Akibat hal tersebut gerbang terpaksa untuk dibuka, pasca kejadian tersebut pihak Unisba telah melalukan pencegahan dengan menyemprotkan disinfektan serta melakukan penjagaan ketat.” Ujar Asep saat ditemui di tempat kejadian.

Aldi Azis salah seorang mahasiswa Fikom Unisba menuturkan, saat ia sedang membeli makanan di kantin deret, pihak berwajib menembakan gas air mata serta bom asap kearah Taman Segitiga.

“Saya sempat kaget juga karena pak polisi bergerombol dan melemparkan bom asap dan gas air mata ketempat arah saya sedang makan,” Ucap Aldi saat diwawancarai via WhatsApp.

Hartono sebagai Kamtiber Unisba menjelaskan, atas kejadian pecahnya kaca pos satpam ini pihak Unisba diwakili oleh Rektor telah melayangkan laporan pengaduan kepada pihak berwajib dengan nomor surat 595/K.08/REK-K/X/2020, yang berisi tentang hal sebagai berikut;

“Dengan kejadian tersebut kami memohon kepada pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus karena itu fasilitas perkuliahan yang bertujuan mencerdaskan bangsa. Selain itu, kami pun memohon agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena kami pun mengetahui tugas dan fungsi kepolisian, terutama tugas mengayomi dan melindungi masyakarat.”


Teks Oleh: Dimas Rachmatsyah.