Gelaran Hari ketiga Bandung Readers Festival Mengusung Topik Hak Baca Bagi Penyandang Disabilitas

“Astuti Parengkuh, seorang penulis dari Difalitera memaparkan berbagai solusi mengenai pemenuhan hak-hak literasi bagi penyandang disabilitas dalam acara Bandung Readers Festival 2019 hari ketiga pada Jumat (06/09), bertempat di Abraham and Smith HQ,  Jalan Tamblong Dalam, Bandung.” Foto: Jufadli R.

Bandung – Bandung Readers Festival 2019 merupakan festival literasi pertama di Bandung yang diselenggarakan selama 5 hari pada 4-8 September di lima lokasi berbeda. Hak baca Bagi Difabel menjadi salah satu tema yang diangkat dalam gelaran acara hari ketiga pada Jumat (06/09), bertempat di Abraham and Smith HQ, Jalan Tamblong Dalam, Bandung.

Yoga selaku koordinator acara mengatakan bahwa diangkatnya tema Hak Baca bagi Difabel merupakan respon dari masih minimnya pemenuhan hak membaca bagi difabel serta untuk mengetahui pengalaman dan kebutuhan penyandang disabilitas terkait pemenuhan hak-hak mereka dalam membaca buku. Dengan demikian, para pengunjung khususnya para pegiat literasi memahami upaya apa saja yang dapat mereka lakukan guna berkontribusi dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas.

“Hak baca itu kan dimiliki oleh semua orang, tapi kita bahkan yang sudah bergelut di dunia literasi pun mesti bertanya apakah kita sudah aware akan hak baca untuk difabel.” Tambah Yoga ketika ditemui di depan Abraham and Smith HQ selepas diskusi.

Menurut ketua Bandung Independent Living Center (BILIC) Yuyun Yuningsih, kebanyakan masyarakat bahkan pemerintah masih berpandangan bahwa para penyandang disabilitas sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang umumnya dilakukan individu lainnya seperti membaca, bekerja, menempuh pendidikan, serta beraktivitas di luar rumah, asumsi tersebut lah yang ia rasa menjadi penyebab kurang maksimalnya upaya-upaya dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya mengenai hak mereka untuk membaca.

Dalam acara tersebut juga turut dihadiri oleh komunitas-komunitas disabilitas seperti Gerakan untuk Kesejahteraan tuna rungu Indonesia (Gerkatin), Bandung Independent Living Center (Bilic), dan Difalitera.



Teks Oleh: Jufadli Rachmad.