Tiga Bulan Dibuka, Layanan Rapid Test di Klinik Unisba Sepi Peminat

“Situasi di depan Klinik Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Unisba pada Jumat (06/11). Tampak aktivitas klinik yang tergolong sepi.” Foto: Della Trisnawati.

Bandung – Jumat (06/11), layanan test swab nasofaring (rapid antigen) yang dilakukan oleh Klinik Pratama Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Unisba sepi peminat. Penambahan layanan, yang dilakukan sejak 7 Agustus 2020, tersebut tidak mendapat antusias yang tinggi dari para pengunjung.

Kepala UPT Kesehatan Unisba Fajar Awalia Yulianto mengatakan, bahwa pelayanan pemeriksaan rapid antigen yang diadakan di UPT Kesehatan Unisba ini tergolong kurang peminat dan dianggap sepi pada setiap pelaksanaannya. Ia juga menambahkan, bahwa pada bulan Agustus awal hingga sekarang orang yang melakukan pemeriksaan kian menurun.

“Pelaksanaan setiap minggunya tidak sampai 20 orang, yang mendaftar tergolong sepi. Di awal pelaksaan (kurang lebih) ada 40 orang, dan terus menurun sampai sekarang.” Ujar Fajar.

Terkait upaya sosialisasi mengenai pelayanan pemeriksaan ini Fajar menjelaskan, bahwa layanan ini hanya disosialisasikan pada akun google business milik UPT Kesehatan Unisba.

Raihan Assidiq mahasiswa Fikom Unisba yang hendak mengunjungi UPT Kesehatan Unisba mengatakan, bahwa ia tidak tertarik untuk melakukan pemeriksaan di UPT Kesehatan Unisba. Ia mengaku lebih memilih untuk melakukan rapid test di rumah sakit dekat rumahnya.

Raihan juga menambahkan, bahwa sebelumnya ia tidak mengetahui mengenai pelayanan ini, menurutnya kurangnya sosialisasi dari pihak klinik menyebabkan banyak orang tidak mengetahui pelayanan tersebut.

“Saya tidak mengetahui sebelumnya tentang ini, mungkin karena sosialisasi dari pihak Klinik Unisba nya kurang.” Ujar Raihan.

Pelayanan ini dibanderol dengan harga 550 ribu dan hanya dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 08.00 – 10.00 WIB.

Teks Oleh: Della Trisnawati.