Akademi Usia Dini, Berpotensi!
“Para pemain Diklat u-16 dan u-19 tim Maung bandung, disambut oleh jajaran pengurus Dispora Kota Bandung di Bandara Husein Sastranegara kota Bandung pada hari senin petang (10/12). Maung Bandung meraih gelar juara pada kompetisi Piala Liga Pro Elite yang serentak dilaksanakan di 2 kota besar palembang dan Denpasar, Bali.”
Foto: Sandy M.
Pembinaan usia muda adalah sebuah proses yang harus dilakukan oleh setiap klub profesional dalam menjalani kompetisi usia jangka panjang. Jelas ini sebuah peraturan tiap tim dalam pembentukan sebuah akademi usia dini, untuk menghasilkan produk pemain dengan mental juara. Jika kita menengok akademi Eropa di sana; seperti akademi la-masia nya barcelona, itu jelas sudah menghasilkan nama-nama bintang seperti Lionel Messi, Cesc Fabregas dan lain-lain.
Di indonesia sendiri, Prestasi akademi tersebut baru saja diukir oleh tim publik priangan, yakni Persib Bandung. Tim berjuluk Maung Bandung tersebut baru saja mengukir sejarah baru dengan menjuarai 2 liga elite pro akademi u-19 dan u-16 setelah mengalahkan Persija u-19 dan Bali United u-16 Yang digelar di 2 Kota berbeda yakni Bali dan Palembang.
Tim u-19 yang diasuh oleh caretaker mantan bintang Persija tahun 2001, Budiman Yunus ini sukses membawa Maung Ngora 2 tahun berturut-turut masuk dalam babak final, setelah tahun lalu dibungkam oleh Persipura di partai yang sama, namun kali ini sukses membawa trophy ke publik Bandung. Begitu juga dengan torehan Persib u-16 yang dtukangi oleh “the profesor” ex-maestro Persib Bandung di musim 2011-2012, Miljan Radovic.
Jelas, ini sebuah pencapain yang sangat bagus bagi sekelas tim maung bandung karena mereka telah serius dalam merancang susunan akademi yang menghasilkan prestasi, baik dari segi tim, pemain, dan diklat yang akan terus di kembangkan setiap tahunnya. Apalagi sekarang persib menunjuk Miljan Radovic sebagai pelatih diklat, yang sebelumnya sudah mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA.
Jujur, Banyak tim yang meragukan untuk mengembangkan akademi secara jangka panjang. Banyak tim di indonesia yang tak ingin melewati hukum proses akademi nya dari segi financial yang hanya akan membuat beban untuk tim. Padahal jika ditinjau lebih jauh, proyeksi pemain muda akan menambah keuntungan bagi tim itu sendiri, sudah banyak bintang-bintang pemain muda yang muncul dalam 3 tahun terakhir.
Harus kita akui, Diklat persib sudah melahirkan beberapa nama bintangnya seperti Febri Haryadi (Persib Bandung), Andritany (Persija) , Ryuji Utomo (Ptt rayong), Gian Zola (Persib bandung), Abdul Aziz (PSMS), Ferdinand Sinaga (PSM) dan yang terakhir Beckham Putra (Persib u-19) yang membawa persib u-19 dan u-16 juara tahun ini sekaligus menobatkan dirinya menjadi topskor liga dengan 9 gol nya.
Secara profit, jika pemain muda telah sukses dalam karirnya secara tim maupun individu, justru akan membuat keuntungan kembali pada akademi tim nya tersebut, entah nantinya dijual kepada tim pro lainnya atau justru ditarik pada level senior.
Kesuksesan Persib ini harus menjadi cerminan semua klub profesional yang ada di indonesia, karena dengan pembentukan level usia dini (Akademi) akan membuat proses jangka panjang yang sangat bagus, terlebih lagi saat tim nasional kita membutuhkan talenta lokal untuk membela negaranya pada event international, tak harus lagi Menaturalisasi pemain asing yang bersinar pada kompetisi senior. Indonesia harus mempunya karakter dalam cikal-bakal bintang-bintang nya masa depan kelak.
Teks oleh: Sandy Mardiansyah