Mankom Awards 2021, Ajak Audiens Pahami Makna Karya Lewat Sajian Bernuansa Afrika

“Penampilan Dialog Senja pada acara Mankom Awards 2021. Acara yang mengusung tema ‘Expressionism’ tersebut disiarkan secara virtual di YouTube Channel Mankom Unisba, pada Minggu (04/04).” Gambar: Della Trisnawati.

Keluarga Mahasiswa Manajemen Komunikasi (KMMK) Universitas Islam Bandung menyelenggarakan acara Mankom Awards, sebuah perhelatan yang selalu digelar setiap tahunnya. Di tahun ini, Mankom Awards menyuguhkan perhelatannya secara daring live streaming di platform Youtube Mankom Unisba. Meskipun pandemi belum mereda, semangat dari KMMK sendiri tak surut untuk melakukan program kerjanya agar tetap berjalan dengan lancar.

Pada Minggu (04/04) siang, cuaca Kota Bandung begitu cerah ditambah dengan keriuhan jalanan Braga oleh pengunjung yang sedang menikmati libur panjang di akhir pekan. Seketika suasana libur panjang akhir pekan hilang dengan kesibukannya panitia Mankom Awards yang melakukan proses syuting live streaming di Ballroom Fave Hotel Braga, Jalan Braga No.99 – 101, Bandung.

Beragam ekspresi lukisan topeng menghiasi panggung dengan visualisasi yang modern, para audiens disuguhkan dekorasi tribal ala Afrika abad ke-19. Mankom Awards 2021 itu sendiri mengusung tema “Expressionism”.

Dhea Yulyeta  selaku ketua pelaksana dalam acara ini menjelaskan, bahwa tema yang diangkat pada Mankom Awards tahun ini bertujuan agar karya-karya yang ditampilkan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi mempunyai ciri-ciri ekspresionisme yang bermakna.

“Jadi misalnya satu goresan atau sekalimat saja memiliki arti yang banyak, jadi aku pengennya karya ini benar-benar dinikmati,” Ujar Dhea saat diwawancarai di kawasan Fave Hotel.

Dibuka sejak pukul 12.30 WIB dan dimulai pada jam 13.00 WIB, acara yang berangsur kurang lebih 4 jam ini diisikan oleh penyampaian pemenang nominasi, lalu ditemani dengan alunan musik dan penampilan kabaret.

Dhea menjelaskan rangkaian utama acara yang diselenggarakan oleh Mankom Awards adalah Awarding dengan membawakan 16 nominasi yaitu; Dosen Terbaik, Film Terbaik, Dosen Terfavorit, Mahasiswa Mankom Terbaik 2017, Mahasiswa Mankom Terbaik 2018, Mahasiswa Mankom Terbaik 2019, Sutradara Terbaik, Ide Cerita Terbaik, Lomba Poster Terbaik, Konsep Fotografi Terbaik, Editor Terbaik, Lifetime Achievement, Pemeran Utama Terbaik, Poster Film Terbaik, dan Videografi Terbaik.

Acara tersebut dimeriahkan oleh Well Whale band yang membawakan genre indie pop. Band asal Jatinangor tersebut hadir dengan formasi vokal bass oleh Faizal Agusdin, drum oleh Kelana Ashil, vokal gitar oleh Puteri Ayesha, dan gitar oleh Raja Mahardika. Lalu ada penyanyi duo Tru yang baru terbentuk pada tahun 2020 ini, dengan vokal yang dibawakan oleh Fauzan dan Synth Ihsan. Dan yang terakhir ada penampilan dari Dialog Senja, yang begitu khas dengan folk musiknya. Dialog Senja sendiri tampil diakhir pada sore menjelang matahari terbenam, penempatan rundown yang cocok dengan nama Dialog Senja itu sendiri.

Tidak hanya musik yang ditampilkan di Mankom Awards 2021 ini, tetapi ada juga penampilan kabaret dari Fukuro Creative. Fukuro Creative membawakan acara dengan berdandan yang mirip dengan di film Mr. Bones, sebuah film komedi tahun 2001 yang diproduksi di Afrika Selatan. Selain mengingatkan kita kepada film Mr. Bones, Fukuro Creative juga menyajikan mixing audio yang begitu menghibur, dengan audio yang sedang hits di media sosial.

Acara berjalan berbeda dengan tahun sebelumnya karena masih adanya pandemi Covid-19, sehingga lagi-lagi acara hanya bisa dinikmati secara daring. Meskipun pihak penyelenggara mengoperasikan acara tersebut secara luring, namun protokol kesehatan yang ada tetap dipatuhi. Ketua pelaksana pun menjelaskan pihak penyelenggara sangat memperhatikan protokol kesehatan.

“Di sini juga tidak melebihi dari kapasitas yang sudah diterapkan oleh protokol kesehatan pemerintah, jadi ya kita tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selama memang kita juga memperhatikan protokol kesehatan, bertanggung jawab lah udah dikasih amanat seperti ini, ya kita bertanggung jawab sih,” Ujar Dhea.

Febilla Afifah selaku kepala keluarga KMMK mengutarakan pendapat pribadinya mengenai kondisi Mankom Awards 2021 diselenggarakan secara daring. Menurutnya perbedaan-perbedaan yang terasa ialah soal bintang tamu, karena di tahun sebelumnya audiens menunggu bintang tamu dan menghadiri acara tersebut karena bintang tamu. Namun, di tahun ini bintang tamu melakukan pertunjukannya secara tapping. Meski demikian, di balik acara yang diselenggarakan secara daring dan terbatasnya orang-orang yang menghadiri acara tersebut, Febilla sendiri merasakan kedekatan yang berbeda dari tahun sebelumnya.

“Kalau dari segi kedekatan antara audiens sama panitianya justru aku lebih ngerasa sekarang tuh lebih kena gitu, karena sebelum-sebelumnya tempatnya gede banget terus orang-orang yang dateng belum tentu kenal satu sama lain,” Ujarnya saat diwawancari di sekitar Fave Hotel Braga.

Menurut Dhea, di masa pandemi seperti ini Mankom Awards sedang beradaptasi dengan kebiasaan baru. Untuk mencapai tujuannya, yaitu memperkenalkan karya-karya dari mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, Mankom Awards berinovasi agar acara ini tetap berjalan dan tetap menyajikan wadah untuk berkarya.

“Memperkenalkan juga Fikom Unisba itu memiliki karya yang bagus lohh, dan dapat dinikmati juga bareng-bareng. Kita juga mendorong masyarakat lain buat terus ga cape-cape buat berkarya, jadi kita bikin inovasi yang, walaupun lagi pandemi gini, ga terhalang,” Tambah Dhea.

Sebagai kepala keluarga KMMK, Febilla menilai tujuan dari Mankom Awards tahun ini tercapai. Menurutnya yang terpenting ialah pengalaman yang didapat dari para panitia dalam proses penyelenggaraan acara.

“Kalau harapan aku buat Manwards tahun depan mah, ga perlu edan-edan yang penting di dalemnya harus lebih baik aja, yang penting kaliannya bisa nge-bonding bisa bersatu.” Tambahnya.

Sedangkan Dhea berharap agar karya-karya yang ditampilkan di Mankom Awards di tahun berikutnya dapat dikenal dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas.

“Harapannya untuk tahun kedepannya lebih ada inovasi lagi ada nominasi-nominasi, lebih banyak lagi dan lebih dapat diapresiasi, dan semoga karya karya ini dapat dikenal oleh masyarakat luas,” Ujarnya sebagai penutup saat diwawancara.



Teks Oleh: Helmy Adam.