Fikom Festival 2018; Menanamkan Kepedulian Lebih Terhadap Lingkungan

“Penampilan dari Lightspace di acara mega event Fikom Festival 2018 pada Sabtu (15/12) di Teater Terbuka Dago Tea House, Bandung. Acara tersebut sekaligus menutup rangkaian Fikom Festival 2018.”
Foto: Ryan S.

Fikom Festival 2018 merupakan suatu acara rutin dengan konsep berbeda di setiap tahunnya yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung. Mengusung tema lingkungan, Fikom Festival tahun ini berharap agar masyarakat khususnya mahasiswa menerapkan kepedulian yang lebih terhadap lingkungan sekitar. Fikom Festival 2018 dikemas dalam beberapa rangkaian acara; dari mulai pra event 1 Kaliptra & pra event 2 Mahoni serta mega event Dandelion yang digelar di Teater Terbuka Dago Tea House, Bandung pada Sabtu (15/12).

“Jadi kan kita ada banyak nih rangkaian tuh jadi kalau misalkan diibaratkan rangkaian awal tuh seperti menegur, yang kedua mengingatkan, yang ketiga kita mempelihatkan solusinya,” ujar Ketua Pelaksana Fikom Festival 2018, Azis Setiawan pada Sabtu (15/12) saat ditemui di mega event Fikom Festival 2018.

Ia juga mengatakan bahwa ada satu rangkaiannya yang membedakan dengan tahun-tahun sebelumnya yakni, Fikom Got Talent. Acara yang digelar pada Kamis (29/11) di Pelataran Aquarium Unisba tersebut bertujuan untuk mewadahi dan memberikan ruang berekspresi bagi bakat-bakat terpendam mahasiswa Fikom Unisba.

Selain itu, Azis berharap agar masyarakat khususnyamahasiswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Sesuaidengan judul mega event ‘Dandelion’;yang merupakan salah satu nama bunga yang dikenal dengan filosofi hidup danharapan.

Mega event dalam perhelatan Fikom Festival merupakan festival musik yang mendatangkan beberapa band ternama. Alunan musik Post Rock Jepang dari Lightspace dikemas dengan melodi ambient dan ketukan-ketukan math rock seolah menyentuh telinga para penonton di Teater Terbuka Dago Tea House, Sabtu (15/12) malam. Ditutup oleh Band asal Jakarta, Feast yang membuat sebagian banyak mengeluarkan gawainya untuk membuat instastory.

“Kalau dilihat dari rangkaian acaranya tema sudah dapet, mungkin dengan suasana tempat Dago Tea House ini yang banyak tumbuhannya itu mungkin dari panitia sendiri ingin menekankan di situ, tetapi dari campaignyang diangkat itu kurang kena sih,” ucap Valah salah satu pengunjung mega event; Dandelion.


Teks oleh: Ryan Suherlan.