Restoran Murka
Kemarin di restoran murka,
Ku ambil menu amarah dan kuputuskan pesan satu kekhawatiran.
Resepnya ialah kepasrahan.
Dulu nama restoran ini sentosa,
Tapi sekarang setiap koki malah bangga dengan masing-masing masakan di menunya.
- Dulu ada saling untuk unjuk taring.
- Sekarang saling telah menjadi paling
“Aku yang paling enak, aku yang paling cantik, aku yang paling harum, aku yang paling beda, aku yang paling punya cita rasa.”
Ah sudahlah lagian aku hanya magang,
Persetan dengan pelanggan.
Tapi tunggu?
Ku tarik ucapnku.
Persetan kau yang hanya bangga dengan satu masakan!
Kapan restoran murka kembali menjadi sentosa?
Tak apa ini salahku yang menuangkan air digelas yang sudah retak.