Menikmati Esensi Alam di Jalur Selatan Jawa Barat.
Setiap tahun momen Idul Fitri selalu dimeriahkan oleh orang-orang yang pulang ke kampung halamannya, tak terkecuali Idul Fitri di Tahun 2017 ini. Yap, mudik sudah menjadi tradisi rutin bagi masyarakat Indonesia yang ingin bersilaturahmi kepada sanak saudara ataupun orang tua di tempat asalnya. Dari tahun ke tahun, mudik lebaran diisi oleh berbagai jenis pilihan transportasi yang tersedia untuk sampai ke ke tempat tujuan, salah satunya adalah kendaraan roda dua yakni Sepeda Motor. Beberapa pemudik lebih senang memilih motor sebagai kendaraannya karena dianggap lebih efektif dan praktis dalam menempuh kemacetan.
Jalur selatan pulau jawa bagian barat merupakan jalur yang sering di lewati oleh pemudik sepeda motor yang hendak pergi ke beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Di sepanjang perjalanan pada jalur ini, pemudik disuguhi beberapa titik pemandangan yang cukup menawan, yang dapat dinikmati di sela aktivitas perjalanan pulang kampung ketika sedang beristirahat.
Para pengendara motor biasanya sangat mudah untuk berhenti di kawasan-kawasan itu. Cukup berhenti di sepanjang bahu jalan saja, kita sudah bisa menikmati alam jawa barat sembari duduk di atas motor yang kita kendarai.
Tepat di Kota Garut, Jawa Barat, pemudik biasanya akan melewati satu jalur menuju arah Bandung atau Jakarta saat arus balik tiba. Tepatnya di kawasan Malangbong, para pemudik dapat menemukan pemandangan dari atas ketinggian jalur selatan yang menyuguhkan keindahan alam sekitar. Apabila cuaca sedang mendukung, konon pemandangan Gunung Galunggung di Tasikmalaya yang berjarak sekitar 40-45 Km dari jalur selatan, akan terlihat di titik ini.
Jalur ini tepat berada diantara tebing-tebing menjulang yang mengukir kelestarian alam. Itulah yang semakin membuat para pemudik akan merasa terpukau melihatnya, terlebih pada saat waktu tertentu seperti saat menjelang petang atau ketika matahari pagi terbit.
Selain disuguhi oleh pemandangan, tempat ini juga dijadikan Rest Area bagi para pemudik. Makanan dan minuman yang disajikan disini tentu saja akan menemani anda dalam menikmati keindahan alam di tengah kemacetan panjang yang terjadi setiap tahunnya di jalur ini. Para pemudik pun biasanya memanfaatkan waktu istirahatnya untuk sekedar berfoto-foto bersama, dan relaksasi sejenak. Ada pua yang rela membahayakan diri dengan berfoto diatas pembatasan jalan antara jalan raya dan jurang.
Bagaimana? Apakah anda tertarik untuk berhenti sejenak di kawasan tersebut? Lelahnya perjalanan akan terbayar bukan jika mudik diselingi waktu luang dan berfoto cuma-cuma, melepas kepenatan sepanjang puluhan atau ratusan kilometer jarak yang ditempuh.
Teks: Sandy Mardiansyah