Kisah cinta di Era Smartphone, Humantribe luncurkan single Bayang-bayangmu.
Jatuh cinta biasanya membuat seseorang kehilangan logika ruang dan waktu, apalagi di era telepon pintar yang memudahkan setiap orang untuk terkoneksi satu sama lain. Humantribe, band pop asal Bandung baru-baru ini telah merilis single berjudul ‘Bayang-bayangmu’, dimana lagu tersebut bercerita tentang seorang lelaki dan wanita yang menjalin kisah cinta melalui smartphone tanpa pernah betemu.
Saat di wawancara pada Minggu (09/04) lalu di acara launching ‘Bayang-bayangmu’ yang bertempat Butterfield Kitchen, Jl. Dipatiukur no. 5, Bandung, Yoman selaku vokalis menjelaskan bahwa single ini merupakan ungkapan kekecewaan seorang lelaki, yang pada akhirnya tidak bisa mewujudkan angan-angannya bersama si wanita karena wanita ini tidak pernah membalas pesannya lagi dan telah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Semakin berusaha keras ingin melupakan sosok wanita itu, si lelaki selalu terbayang akan wajah si wanita yang selama ini hanya dilihatnya di media sosial.
Dari segi musikalisasi lagu ini sangat terpengaruh oleh Band ternama di Indonesia, NOAH yang memang menjadi kiblat mereka dalam bermusik. Suara vokal khas Ariel secara ajaib keluar dari seorang Yoman yang dengan apik menyanyikan single ‘Bayang-bayangmu’ di malam launching lagu. Tidak hanya suara, gimmick sang vokalis di panggung pun sangat persis Ariel. Ketika diverifikasi mengenai hal ini, Yoman dan personil Humantribe lainnya mengaku memang sangat mengidolakan Ariel dan kawan-kawan. Menurut mereka, NOAH adalah band besar yang berhasil menelurkan karya-karya menakjubkan.
Selain memperkenalkan single pertama mereka, Humantribe juga menjelaskan arti dari nama band mereka.
“Human yaitu manusia dan Tribe adalah suku, diambil karena pada dasarnya kita ingin menyatukan semua perbedaan karakter manusia lewat musik yang disatukan oleh perbedaan. Suku manusia kan memang beragam-ragam.” ujar Yoman.
Setelah ‘Bayang-bayangmu’ , Humantribe berencana akan memulai proses pembuatan album perdana mereka.
Teks oleh: Sandy Mardiansyah