“Old School” Sang Juara Bertahan Tumbang Pada Liga Nasi Goreng 2016

BANDUNG – Perhelatan Liga Nasi Goreng yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Jurnalistik (KMJ) UNISBA resmi berakhir pada hari Kamis (17/3). Acara yang telah berlangsung selama empat hari ini ditutup dengan kompetisi memasak nasi goreng dan pengumuman para juara.
Liga Nasi Goreng adalah program kerja dari Seni Kebudayaan dan Olahraga (SKO) KMJ Unisba. Pada tahun ini, acara berlangsung sejak hari Senin (14/3) hingga Kamis (17/3) dengan mengusung tema perjuangan 1945 serta tagline “BATUM (Berani Tampil untuk Menang)”, sesuai dengan nama panggilan sang ketua pelaksana.
“Menurut Batum, Liga Nasi Goreng selama empat hari ini cukup menguras tenaga dan memang harus kerja ekstra, soalnya selama empat hari itu kita nggak ada jeda istirahatnya,” tutur Marhaendra (Jurnalistik 2014) atau kerap disapa Batum selaku ketua pelaksana Liga Nasi Goreng tahun ini.
Hari pertama pelaksanaan Liga diisi dengan pertandingan voli, basket, dan futsal, sementara pada hari kedua diselenggarakan permainan ular tangga serta pertandingan lanjutan tiga cabang olahraga yang sama dengan hari pertama. Para pemain yang lolos kemudian memasuki babak semifinal dan final di hari ketiga, yang turut diramaikan oleh kehadiran perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran (HMJ Unpad) serta laga futsal persahabatan antara tim KMJ melawan tim HMJ dengan skor akhir 3-2 bagi kemenangan KMJ. Seluruh rangkaian acara ini pun diakhiri di hari keempat dengan diadakannya lomba memasak nasi goreng.
Ada yang baru pada Liga Nasi Goreng tahun ini. Tim Old School yang terdiri dari para alumni Jurnalistik UNISBA dan biasanya menjadi juara tetap pada berbagai Liga sebelumnya, kali ini tidak dapat menembus babak final dalam pertandingan futsal yang diadakan pada tahun ini. Pada permainan ular tangga, tim Khanza keluar sebagai juara pertama, sedangkan pertandingan futsal dan kompetisi memasak nasi goreng dimenangkan oleh tim Secercah Harapan yang beranggotakan dari Jurnalistik 2012. Sedangkan pertandingan voli dimenangkan oleh tim Old School, Liga Nasi Goreng kali ini diikuti oleh sepuluh tim, Khanza pun keluar sebagai juara umum pada Liga Nasi Goreng 2016.
Faris Fakhriansyah (Jurnalistik 2012) dari tim Secercah Harapan mengungkapkan bahwa ia sangat senang dapat menjadi juara pertama di ajang futsal Liga Nasi Goreng 2016 dan merebut posisi yang selama ini diduduki oleh tim Old School. “Pertama kali ikut Liga pas masih jadi maba (mahasiswa baru, pen.), tapi sebelumnya nggak pernah menang. Alhamdulillah sekarang bisa menang untuk pertama kalinya setelah empat kali ikut pertandingan ini,” kata Faris. Pemuda yang juga pernah menjabat sebagai ketua KMJ periode 2015 ini berharap agar Liga Nasi Goreng dapat terus menjadi lebih baik untuk seterusnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *