Relawan Pelindung Satwa Tolak Kandang Baterai untuk Ayam Petelur

“Dua orang relawan dari Barisan Muda-Mudi Xayang Xatwa, mengenakan topeng ayam sambil membentangkan banner, di depan Tugu Simpang Lima, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (20/03).” Foto: Dimas Rachmatsyah.

Bandung – Aksi damai bertajuk “Penyadartahuan Kekejaman Kandang Baterai pada Ayam Petelur” digelar di Tugu Simpang Lima, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, pada Sabtu (20/03). Aksi yang digagas oleh Animal Friends Jogja dan Barisan Muda-Mudi Xayang Xatwa ini berlangsung di empat kota besar yakni Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Solo.

Muhammad Biagi, relawan dari Barisan Muda-Mudi Xayang Xatwa, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap sistem kandang baterai untuk ayam petelur yang merugikan bagi ayam.

“Kami menentang atau melawan adanya sistem kandang baterai untuk ayam petelur, karena sistem ayam baterai ini yang ukurannya yang lebih kecil dari kertas A4 itu hanya mampu menampung dua hingga tiga ekor ayam,” Ujar Biagi saat diwawancarai di tempat aksi.

Biagi menambahkan bahwa ayam yang telah di masukan ke dalam kandang baterai ini akan menjadi stres dan bahkan bisa memiliki sifat kanibal.

“Dengan kandang baterai ini ayam menjadi stres dan timbul sifat kanibalisme, maka dari itu dengan kekejaman ini kandang baterai sudah ditentang di negara eropa dan beberapa Negara di Amerika,” Pungkas Biagi.

Dalam aksi damai ini Barisan Muda-Mudi  Xayang Xatwa pun ingin menyampaikan, bahwa ratusan juta telur yang diproduksi di Indonesia setiap tahunnya, menggunakan sistem kandang baterai. Hal tersebut ia nilai akan berakibat bagi keberlangsungan hidup ayam.

Aksi serentak yang berlangsung pada sore hari ini, memiliki sebuah slogan yaitu, “Sekarang waktunya mengakhiri kekejaman kandang baterai.”



Teks oleh: Dimas Rachmatsyah.