Menyambut Tahun Baru Imlek 2021, Vihara Dharma Ramsi Tetap Buka di Tengah Pandemi
“Seorang wanita sedang sembahyang dengan khusyuk di dalam Vihara Dharma Ramsi, Kota Bandung, pada Hari Raya Imlek 2021, Jumat (12/02).” Foto: Fadli Firdaus.
Bandung – Tahun Baru Imlek 2021 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ibadah imlek harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu jemaat Vihara Dharma Ramsi, yang terletak di Gang Ibu Aisah No.18/9A, Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, berdatangan untuk melakukan ibadah pada Jumat (12/02) pagi.
Dari pantauan di lokasi, jemaat yang melakukan ibadah tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari mengenakan masker sekaligus menjaga jarak. Sebelum memasuki Vihara, para jemaat diharuskan untuk mengecek suhu tubuh menggunakan thermogun. Mayoritas jemaat yang datang bersama keluarganya. Ibadah pun tampak khusyuk dilaksanakan.
Awakwan, selaku relawan di Vihara Dharna Ramsi mengatakan dikarenakan masih dalam massa pandemi, maka jam operasional Vihara pada saat ini cenderung dibatasi. Izin yang diberikan oleh pihak berwenang untuk Vihara Dharma Ramsi mulai pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
“Karena pandemi maka izin operasional Vihara dibatasi, dari pukul delapan pagi sampai pukul lima sore, serta untuk jemaat yang telah selesai sembahyang dianjurkan untuk langsung pulang,” ucap Awakwan
Selain itu perayaan Tahun Baru Imlek 2021 di Vihara ini sedikit berbeda dengan tidak adanya hiburan atau pesta penyambutan tahun baru seperti di tahun-tahun sebelumnya. Awakwan menambahkan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya meminimalisasi kerumunan yang terjadi.
Asikin selaku pengelola Vihara menjelaskan, perihal lilin yang disiapkan pun mengalami penurunan sekitar 35 persen dari tahun sebelumnya. Lilin-lilin itu merupakan pesenan ataupun titipan dari umat-umat yang akan beribadah sekaligus menyambut tahun baru imlek.
“Dulu (lilin yang disiapkan) sekitar 200 lebih, sekarang kurang lebih hanya sekitar 100 lilin,” ucap Asikin
Selain itu Asikin memastikan penerapan protokol kesehatan terus diupayakan oleh panitia atau pengelola Vihara kepada setiap jemaat yang hendak sembahyang secara bergantian.
“Kurang lebih jemaat yang sembahyang di Vihara ini sudah mencapai 60 orang lebih, penerapan protokol kesehatan pun dibantu oleh pemerintah, jadi tidak khawatir,” Ucap Asikin.
Terpantau hingga Jumat siang, pengunjung di vihara masih terus berdatangan. Sejumlah personel kepolisian serta pengurus vihara juga tampak berjaga di lokasi untuk memastikan ibadah berjalan dengan kondusif.
Teks oleh: Fadli Firdaus.