Permulaan Menulis Fiksi: Tema, Karakter, dan Alur

Gambar Ilustrasi: The Olive Trees by Vincent van Gogh from Museum of Modern Art Via Pinterest.


Oleh: Nabilla Anasty Fahzaria


Mungkin, sebagian besar dari kalian senang berkhayal, bukan? Berkhayal bukan berarti Anda tak waras, percayalah. Itu adalah anugerah yang jika Anda kelola bisa menghasilkan achievement yang hebat. Apalagi industri penerbitan novel fiksi tengah berkembang pesat. Semakin ke sini, ada semakin banyak tema yang berkembang dan semakin menjadi tak terbatas.

Sebelum mulai menulis, pastikan Anda bertanya dulu kepada diri sendiri, lima pertanyaan berikut: (1) Mengapa saya menulis? (2) Apa yang akan saya tulis? (3) Apa saya layak untuk menulis? (4) Bagaimana cara saya menulis? (5) Apa yang saya sukai?

Setelah Anda menemukan jawaban-jawaban itu, tak usah ragu untuk menulis. Mulailah dari sekarang. Seperti yang Anda tahu, dunia fiksi banyak ragamnya. Menurut isi tulisannya, fiksi terdiri dari horor, drama, romansa, thriller, misteri, komedi, fantasi, science-fiction, dan lainnya. Saking tak terbatasnya, kita berhak mengarang apa saja yang kita inginkan tanpa takut tulisan kita akan tak masuk akal karena fiksi sendiri berarti karangan yang tak nyata.

TEMA

“Rumusnya, tema = judul. Namun, judul ≠ tema.”

Maksudnya, tema yang Anda pilih bisa Anda jadikan judul naskah fiksi. Namun, judul yang lebih sempit tidak bisa dijadikan tema yang kita ambil.

Cara untuk menentukan tema cerita yang unik ialah dapat dilihat dari karakter yang dibuat. Karakter protagonis Anda akan menggambarkan keseluruhan jalan cerita seperti apa. Buatlah karakter seunik dan senyentrik mungkin. Selain itu, Anda juga bisa mencoba untuk melihat sesuatu dengan cara yang berbeda. Carilah keunikan dari berbagai aspek tulisannya. Tidak hanya tokoh, namun juga seluruh detail cerita.

Menemukan tema yang tepat untuk cerita yang tepat adalah rahasia untuk menulis yang universal namun unik dan asli. Selain itu, konsep yang besar akan menciptakan perjalanan menulis yang tak terlupakan.

KARAKTER

Membuat karakter tidak hanya membuat sebuah kepribadian. Lebih dari itu, kita akan membentuk manusia baru. Bangunlah dengan sempurna (dengan segala kelebihan dan kekurangan). Anda bisa membuat semacam biodata untuk mempermudah Anda menulis tentangnya. Dari mulai hal yang dia sukai dan tak dia sukai hingga rahasia-rahasia yang mengganggu hidupnya. Buatlah se-out of the box mungkin. Secara garis besar, dapat dijawab dari pertanyaan di bawah ini:

1) Apa yang karakter saya inginkan?

2) Karakter saya akan terlihat bagaimana di hadapan para pembaca?

3) Karakter saya akan memiliki tujuan. Apakah itu? Akankah hasil yang nanti ia capai akan berarti untuknya?

Jangan buat karakter sempurna. Jika ia sempurna maka Anda tidak akan menulis apa-apa. Buatlah ia gagal–segagal-gagalnya untuk mencapai keberhasilannya. Selain itu, pilihlah nama yang sesuai dengan kepribadiannya dan asal usulnya. Hindari nama multi-gender.

Ada beberapa tanda bahwa karakter yang Anda buat gagal, di antaranya: dialog terasa datar, kurangnya emosi, pasif (terutama dalam narasi orang pertama), long monologue of thoughts, perasaan kemahatuan tokoh utama, pengulangan deskripsi tokoh, dan lainnya.

ALUR

Menurut penulis Bernard Batubara, ada tips yang bisa dipakai dalam menciptakan alur cerita. Pertama, Anda bisa memulai cerita dengan kekacauan. Setelah itu, tempo dipelankan. Berikanlah background adegan dan kepribadian tokoh-tokoh di dalam cerita. Naikan tensi lagi. Berikan ketegangan dan relaksasi. Begitu secara berkali-kali, buatlah masalah semakin memburuk. Di tengah-tengah masalah ini, Anda bisa memperburuk keadaan dengan mengungkapkan rahasia-rahasia kelam. Tempo narasi dibuat semakin cepat supaya tegang. Then, finish it beautifully.

Namun, tips di atas bisa Anda modifikasi atau Anda tulislah sesuai gaya yang Anda inginkan. Buatlah seperti naik roller coaster yang rumit, menegangkan, dan memusingkan.

Now, let’s make it happens and shock everyone! Siapa tahu Anda novelis terbaik abad ini.