Last Afternoon Mengakhiri Rangkaian Mini Tur dengan Showcase Pembentuk Kepedulian Terhadap Lingkungan

“Penampilan dari Suara Kaso yang turut memeriahkan showcase Last Afternoon, bertempat  di Kampung Aliansi Tamansari RW 11, pada Jumat (27/04). Selain penampilan dari Suara Karso, acara yang diselenggarakan sebagai penutup rangkaian mini tur Last Afternoon tersebut juga diisi oleh penampilan pengisi acara lainnya seperti Fils, dan Kale.” Foto: Nuansa Z.

“Kisah Akar dan Bunga Bersua” merupakan tagline dari rangkaian mini tur Last Afternoon, salah satu unit alternative folk asal kota Bandung. Rangkaian minitur tersebut dilaksanakan di beberapa kota, yaitu Majalengka, Sumedang, Jakarta Selatan, dan Tanggerang. Sebagai penutup dari rankaian mini tur tersebut, mereka mengadakan showcase di Kota Bandung, tepatnya di Kampung Aliansi Tamansari RW 11, pada Jumat (27/04).

“karena kita berasal dari Bandung, jadi kita ingin minitur kita ditutup di Bandung” kata Denta, vokalis dari Last Afternoon, ketika ditemui di sekitar venue acara tersebut.

Dalam acara tersebut juga menampilkan beberapa band pendukung lainnya seperti Suarakaso, Fils, dan Kale. Serta ada pula sesi sharing,  serta bedah lirik dari beberapa lagu di EPLast Afternoon; Kisah Akar dan Bunga Bersua – yang berisikan empat lagu, yaitu Lantunan Rindu, Kotak Hitam, Kisah Akar dan Bunga, dan Sapa di Akhir Senja.

Pada showcase kali ini pun secara spesial mereka mengeluarkan single terbarunya yang berjudul “Bentala”.  Pemilihan tempat showcase pun berkesinambungan dengan single terbaru mereka yang memiliki makna mengenai bumi yang dipijak dan jangan dirusak. Acarapenutup dari rangkaian tur Last Afternoon ini memiliki tujuan tersendiri yaitu sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar.

“kita pingin teman-teman yang datang sadar di balik Bandung yang indah ini ada tempat yang tersisihkan, yaitu di sini, di tamansari deret ini. biar lebih aware lah kita undang kesini” kata Aziz, gitaris Last Afternoon.

Lebih tepatnya, mereka ingin memperkenalkan area Tamansari RW 11 ini juga sebagai tempat yang dapat dijadikan wadah bagi masyarakat untuk bebas berkreasi atau melakukan berbagai aktivitas. Karena menurut mereka, Bandung yang sudah dikenal sebagai kota yang kreatif, namun nyatanya tempat untuk masyarakatnya berkreasi semakin menyempit.




Teks oleh: Nuansa Zahra Imani