Memperingati 1 Tahun Tamansari Melawan, Warga dan Aliansi Rakyat Anti Penggusuran Menggelar Berbagai Kegiatan
Dalam rangka memperingati 1 tahun perlawanan warga Tamansari, sejumlah warga dan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Anti Penggusuran (ARAP) mengadakan sebuah kegiatan berupa pameran foto dan ilustrasi, live mural, gigs musik, hingga workshop yang bertempat di Taman Sari RW 11 pada Jumat (13/7) selama tiga hari.
Selain itu, para warga yang masih bertahan dan menolak penggusuran juga turut berjualan macam-macam jajanan untuk disuguhkan selama acara berlangsung. Ada pula zine yang dibuat oleh sukarelawan yang bisa didapatkan di lapakan tersebut dengan berdonasi sebesar Rp. 10.000 rupiah.
Menurut Ilo salah satu anggota ARAP, tujuan diadakannya acara 1 Tahun Tamansari Melawan adalah untuk memperingati perlawanan terhadap penggusuran yang sudah mencapai usia satu tahun, juga untuk mengaktivasi ruang, menjaring solidaritas antar masyarakat, juga untuk pembelajaran bagi warga Tamansari begitu pun bagi pemerintah bahwa mereka tidak beriringan dengan masyarakatnya. Ilo juga menambahkan bahwa jumlah warga Tamansari yang bertahan atau menolak penggusuran saat ini terhitung sedikit tapi walaupun demikian mereka masih tetap konsisten dan berpendirian teguh bahwa mereka tidak mau digusur.
“Jumlah warga yang bertahan ada 26 Kartu Keluarga (KK), 17 rumah, dan sampai sekarang mereka (warga) masih tetap konsisten tidak mau meninginggalkan tempat ini” ujar Ilo saat ditemui di Tamansari RW 11, Minggu (15/7).
“Tanggapan mahasiswa terhadap Tamansari melawan cukup banyak. Tetapi banyak juga dari mahasiswa yang apatis atau tak mau tahu. Sehingga apa yang disebut mahasiswa sebagai agent of change hanya tinggal bualan belaka.”, tambahnya.
Ilo berharap, dengan adanya acara ini pemerintah terbuka hatinya dan sadar bahwa sejumlah warga enggan untuk digusur, dan tanah atau rumah yang mereka tempati bisa tersertifikasi.
Sebagai acara puncak yang dilaksanakan pada Minggu (15/7), rangkaian terakhir acara dimeriahkan dengan potong tumpeng, serta makan bersama antara warga, anggota ARAP, dan pengunjung yang hadir.