Tuntut Perombakan di Tubuh Persib, Bobotoh Gelar Aksi Damai

BANDUNG – Sekitar empat ribu Bobotoh memadati ruas jalan kota Bandung untuk menggelar aksi damai terhadap PT. PBB (Persib Bandung Bermartabat) pada Selasa (17/10) siang waktu setempat. Aksi damai berupa longmarch tersebut dimulai dari Jalan Banda hingga titik tujuan di Jalan Sulanjana, Bandung. Akibatnya, sepanjang ruas Jalan Sulanjana ditutup sejak pukul 12:00 – 16:00 WIB. Aksi tersebut juga sempat memacetkan beberapa ruas jalan Kota Bandung.

Melalui aksi damai tersebut, Bobotoh menginginkan perombakan dalam tubuh Persib, pasalnya mereka geram akan menurunnya prestasi Persib di tahun 2017 kendati pemain-pemain berlabel ‘bintang’—bahkan sampai kelas Eropa pun—turut mengisi daftar marquee player tim Maung Bandung tersebut. Salah satu koordinator aksi, Tobias Ginanjar, mengungkapkan, ”Pergerakan aksi ini semua berasal dari spontanitas hati para Bobotoh yang geram melihat Persib seperti ini (terpuruk) dengan nama besar dan pemain yang mengkelas bisa sampai seperti ini. Tentu saja kita sebagai Bobotoh merasa terpanggil untuk ‘membangkitkan’ Persib semestinya.”

Jika mengkaji dari segi finansial tim, Persib merupakan salah satu yang bisa dikatakan sehat dalam aspek tersebut di Indonesia. Banyak sponsor yang menginginkan Persib sebagai ajang bisnis mereka. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh tim sepak bola Bandung tersebut untuk membantu kebutuhan tim selama berkompetisi. Akan tetapi, bisnis tersebut rupanya tidak dibarengi dengan prestasi yang menonjol; bahkan menjadi pengisi 5 besar dalam tabel klasemen pun tak mampu. Maung Bandung hanya menduduki peringkat 12 klasemen sementara di sisa-sisa akhir kompetisi musim ini.

Berikut ini merupakan poin-poin yang menjadi tuntutan Bobotoh dalam aksi saat itu:

  1. Meminta seluruh pihak di dalam tubuh tim, baik manajemen, staf pelatih, maupun pemain untuk memberikan pertanggungjawaban secara nyata terakit kondisi Persib yang saat ini terpuruk di papan tengah klasemen.
  2. Meminta manajemen Persib memperjelas situasi soal pelatih kepala yang menangani Persib. Pelatih diharapkan memang merupakan sosok yang tepat untuk mengangkat prestasi tim.
  3. Meminta manajemen, tim pelatih serta para pemain menyadari peran dan fungsi supporter sebagai salah satu stakeholder
  4. Baik manajemen, tim pelatih, maupun pemain diharapkan berperilaku lebih baik lagi kepada para supporter, karena bagaimanpun sebuh tim tidak memiliki esensi tanpa kehadiran supporter.
  5. Meminta seluruh pihak, baik manajemen, tim, pelatih, dan para pemain memiliki rasa malu dan menjaga baik dan nama besar tim di kancah sepak bola nasional maupun media massa.

Kekecewaan Bobotoh Persib disalurkan melalui aksi tersebut. Bahkan ada yang memuat sebuah tulisan dari kelompok Bobotoh yang mengatakan, “BISNIS TANPA PRESTASI = NOL!” Sindiran tersebut merupakan salah satu indikasi kepada tim Persib yang gagal di tahun ini.

 

Teks Oleh: Sandy Mardiansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *