Dinas Kesehatan dan Kawasan Tanpa Rokok

BANDUNG – Dalam memperingati hari tanpa tembakau sedunia, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan penyuluhan mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Jalan Cikapundung Timur. Sabtu (6/6). Dalam pelaksanaannya rokok bukanlah musuh bagi masyarakat Namun masyarakat perlu memperhatikan betapa mengkhawatirkannya konsumsi akan produk tembakau belakangan ini.

Salah satu tujuan diadakannya penyuluhan tersebut karena masyarakat terkadang menghiraukan KTR yang merupakan area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau memproduksi, menjual, mengiklankan dan mempromosikan produk tembakau. antara lain perokok pasif dan berkurangnya ruang bebas rokok untuk para non perokok.

Ahyani Raksanagara sebagai kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung memaparkan pentingnya menjaga lingkungan bebas asap rokok, “Kadang – kadang perokok pasif yang mendapat imbasnya jika terlalu sering terpapar asap rokok. Salah satunya ada seorang anak berumur 12 tahun sudah divonis kanker paru – paru karena sedari kecil berada di lingkungan perokok.” Ujar Ahyani ketika ditanya mengenai betapa pentingnya KTR ini.

Dinas Kesehatan Kota Bandung juga menyediakan pilihan bagi perokok yang mempunyai niat untuk berhenti merokok. Mempersiapkan psikiater di Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) di tiap daerah Kabupaten guna membantu masyarakat yang ingin berhenti merokok. “Sekarang memang cara yang paling ampuh untuk membantu masyarakat adalah dengan cara psikis juga mematangkan mental mereka.” Tambah Ahyani.

Salah seorang perokok yang kebetulan menghadiri acara tersebut mengutarakan pendapatnya mengenai program KTR dan Posyandu ini. “Memang perlu para perokok menghormati peraturan Kawasan Tanpa Rokok dan juga melirik posyandu yang disertai psikiater itu. Disatu sisi memang keteguhan niat perokok untuk mengupayakan berhenti, namun jika masyarakat sudah tidak bisa berhenti tentunya Dinas Kesehatan perlu menyediakan pilihan lain guna membantu khalayak apalagi sudah banyak contoh anak – anak dari umur 2 – 10 tahun sudah merokok.” Komentar Arief.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *