Labolatorium Komunikasi Grafis Gelar Webinar Bahas Desain Grafis
“Webinar bertajuk “Grafis Exhibition: “Art Show Off” digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh Laboratorium Komunikasi Grafis Unisba , Senin (24/1) .” Foto: Riko Pinanggit/KMJurnalistik.com
Laboratorium Komunikasi Grafis Unisba mengadakan Talkshow dan Pameran virtual melalui zoom, Senin (24/1). Acara yang bertajuk Grafis Exhibition: “Art Show Off” ini membahas dunia grafis dan memperlihatkan karya-karya para Asisten Laboratorium (Aslab) Grafis Unisba. Acara ini memberi ruang bagi mahasiswa dan masyarakat umun agar bisa menambah pengetahuan dan kesan pada dunia Grafis.
Rizky, Ketua Pelaksana acara Grafis exhibition: “Art Show Off”, mengatakan bahwa acara ini menemui sejumlah permasalahan dalam pelaksanaannya. Terlebih lagi pada pameran daring yang menggunakan aplikasi atau situs artsteps.com para asisten laboratorium ini belum pernah memakai aplikasi tersebut. Jadi, mereka sedikit kebingungan bagaimana menggunakan artstep.com. Namun, mereka terus belajar dengan autodidak hingga akhirnya bisa terlaksana.
“Dalam persiapan yang diberi deadline (tenggang waktu) selama satu bulan tentunya bukan perkara yang mudah untuk membuat gelar wicara dan pameran virtual apalagi dengan jumlah SDM kita yang sangat-sangat terbatas maka dari itu kita mensiasatinya dengan double jobdesc. Dalam masa persiapan itu kita mengulik aplikasi artsteps.com yang nantinya bakal menjadi media untuk pameran virtual. jujur, dari SDM yang kita punya belum ada yang bisa mengoperasikan aplikasi artsteps jadi ketika masa persiapan kita sedikit kesulitan untuk membuat pameran virtual.” kata Rizky saat diwawancarai melalui Line.
Acara webinar yang digelar guna mengedukasi mahasiswa tentang materi desain grafis, juga bertujuan untuk mempromosikan Laboratorium Komunikasi Grafis kepada mahasiswa.
“Dalam acara grafis exhibition terdapat dua kegiatan, yaitu talkshow & pameran virtual. seperti nama acaranya yaitu Grafis Exhibition : Art Show Off, acara ini bertujuan untuk membranding Laboratorium Komunikasi Grafis maka dari itu, semua yang ada didalam event tersebut memperlihatkan karya dari Asisten Laboratorium pada pameran artstep.com,” ujar Rizky.
Pada acara ini juga hadir alumni Asisten Laboratorium Grafis Unisba, sebagai Narasumber yaitu Arie Hidayat, sebagai Founder Creative Director Pop Culine dan Fadzrin Widia, sebagai Pranata Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KemKominfo RI).
Arie Hidayat menjadi pembicara pada acara tersebut dengan berbagi pengalamannya dan memberi saran-saran terhadap audiens tentang grafis pada bidang bisnis. Ia menuturkan bahwa dirinya sangat beruntung dengan pengalaman bisa menjadi Asisten Laboratorium Grafis di Unisba yang kini sangat berguna bagi bisnisnya terlebih lagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi sudah punya basic Public Relation dan Teknik Foto yang menjadi nilai lebih.
Selain itu Arie menambahkan, dalam bisnis yang berhubungan dengan grafis harus mempunyai idealis agar suatu karya grafis kita bisa dihargai.
“Jadi kalo kita punya brand itu penting juga punya idealis agar kita memiliki identitas yang ditonjolkan. Jangan seperti zaman sekarang yang lagi ngikutin tren diskon gede-gedean. Hal itu sangat disayangkan karena membuat desain grafis menjadi sangat murah dan kurang dihargai” pungkas Arie.
Fadzrin Widia, selaku Pranata Humas Kemkominfo RI mengatakan bahwa acara ini sangat penting, karena kedepannya akan menjadi gambaran bagi mahasiswa yang nantinya akan lulus dan terjun ke dunia kerja ataupun berbisnis.
“Acara ini penting banget karena memperlihatkan relevansi mata kuliah atau praktikum yang ada dengan implementasi di dunia kerja , bisnis atau fase setelah lulus kuliah. Karena dulu nih waktu kuliah kadang suka mikir, kita tuh belajar ini buat apa sih? Emang beneran kepake ya di dunia kerja? Nah, dengan adanya acara ini mahasiswa punya gambaran implementasi mata kuliah yang mereka pelajari tuh seperti apa,” ucap Fadzrin.
Terkait kata grafis yang sering dihargai mahal, Fadzrin berpendapat bahwa grafis bisa menjadi mahal karena memang prosesnya yang tidak sebentar. Perlu waktu untuk berfikir agar bisa mendapat ide yang cocok dengan narasi apa yang akan diangkat.
“Grafis bisa jadi berharga mahal karena prosesnya yang tidak singkat. perlu riset terkait narasi atau copy yang akan diangkat, perlu juga ide kreatif yang sebenarnya gak bisa dinilai dengan angka sih. Serta lamanya belajar grafis, yang akan mempunyai insting dan taste itu juga jadi faktor kenapa grafis bisa harganya mahal.” Ungkap Fadzrin.
Iqbal, seorang peserta talkshow Grafis Exhibition: “Art Show Off”, berpendapat bahwa acara yang terselenggara secara daring ini sangat bagus terutama terdapat pemaparan materi terkait dunia bisnis design grafis yang dapat mendukung pada dunia pekerjaan.
“Acara ini sangat bagus dengan didalamnya terdapat perbincangan seputar design dari pandangan dunia bisnis dan implementasi design di dunia kerja, dengan menyajikan untuk umum dan free menurut saya itu jarang ditemukan.” kata Iqbal.
Teks Oleh: Riko Pinanggit
Editor: Dimas Rachmatsyah