Mahasiswa Bandung Suarakan Kekecewaan: Soroti Kriminalitas, Infrastruktur, dan Ekonomi
Aksi demonstrasi oleh elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung, dengan tajuk “Pemerintah Tertawa Rakyat Sengsara Jawa Barat Menderita” digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Barat (Gedung Sate) Provinsi Jawa Barat, Jl. Diponegoro No. 22, Jum’at (03/1).(Foto oleh: Riko Alviano/Kmjurnalistik.com)
Oleh: Asep Andika
Aksi demonstrasi oleh elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung, dengan tajuk “Pemerintah Tertawa Rakyat Sengsara Jawa Barat Menderita” digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Barat (Gedung Sate) Provinsi Jawa Barat, Jl. Diponegoro No. 22, Jum’at (03/1).
Aksi ini berlangsung mulai pukul 15.45 WIB dari titik kumpul di depan tugu toga kampus Universitas Islam Bandung dan para massa aksi berjalan Bersama ke depan Gedung kantor gubernur jawa barat (Gedung Sate) dan berakhir sekitar pukul 17.40 WIB. Teman teman mahasiswa menyatakan dan mengharapkan pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini dengan mendengarkan aspirasi mereka, pemerintah dapat mengambil langkah yang sesuai, baik berupa kebijakan baru maupun evaluasi terhadap kinerja saat ini, sehingga masyarakat dapat merasa lebih nyaman dan aman tinggal di Jawa Barat.
Unjuk rasa ini sebagai bentuk protes mereka terkait situasi di Bandung karena dianggap gagal menangani kriminalitas di Jawa Barat, infrastruktur yang tidak memadai, perlunya reformasi transportasi publik, implementasi program program ekonomi yang benar benar efektif untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Ya tentu, kita turun kejalan artinya ini sudah darurat, banyak ancaman ancaman terjadi khususnya di angka kriminalitas. Maka kami mengharapkan memantik pemerintah juga untuk memperhatikan suara suara kami untuk nantinya diperhatikan, entah nanti itu dikeluarkan kebijakan atau mengevaluasi kinerja supaya kami merasakan setidaknya nyaman dan aman tinggal di jawa barat ini” Ujar Hamidudin Nasir mahasiswa Universitas Islam Negri Bandung sebagai Koordinasi Lapangan aksi ini.
Neng Sri Mulyani, mahasiswi UIN Bandung mengikuti aksi ini karena bertujuan untuk mewakili Masyarakat di Jawa Barat untuk dapat menyampaikan atas keresahan keresahan rakyat mengenai pajak, dan premanisme. “ingin mewakili daripada Masyarakat Masyarakat Indonesia terlebih di Jawa Barat untuk bisa tersampaikan gitu keresahan keresahan daripada yang dirasakan entah itu tentang pajak, entah itu tentang premanisme yang ada di Bandung, dan hal hal ketidakadilan lainnya” Ujar salah satu demonstran.
Isu kriminalitas juga menjadi salah satu sorotan utama dalam aksi ini, mengingat maraknya kejahatan di Kota Bandung belakangan ini. Mahasiswa menilai bahwa pemerintah Provinsi Jawa Barat belum optimal dalam menangani persoalan ini. Selain itu, mereka juga menyoroti masalah infrastruktur yang dinilai tidak memadai, terutama di wilayah urban seperti Bandung. Kebutuhan akan reformasi transportasi publik juga ditekankan, mengingat tingginya angka kemacetan dan minimnya fasilitas transportasi yang layak bagi masyarakat.
Dengan berjalannya aksi terhadap kekecewaan yang mendalam terhadap tidak becusnya kinerja provinsi Jawa Barat dalam menangani segala isu yang terjadi di Jawa Barat. Maka dari itu mahasiswa membentangkan tonggak kekecewaan dengan melancarkan aksi di depan Gedung Sate Bandung. Dengan harap pemerintah dapat mengevaluasi serta membuat kebijakan baru untuk kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat terkhususnya Bandung.
Editor: Dzikrie Tyasmadha