Elegi Kontradiksi

Pilih bahan bakar yang riskan akan berkobar,
Setelah membara dan sulit temu padam, akhirnya renungi reruntuhan bukan kebiri persoalan.

Hanya tunggu pemadam atau bangsatnya rintik hujan.

Semenjak itu rumah yang ramah beralihfungsi menjadi pabrik petasan,
Dengan segala riskan,
Tanpa dengan segala hormat,
Mesiu tak perlu kata pengantar tuk menyala,

Aku siap duduk di kursi yang sering dipakai sutradara dan tersenyum ala iblis-iblis si selebirti neraka.

Turut Berduka.

 

Teks oleh: Terasenja.