The Rolljams, Harmoni Musik dan Seni Visual dalam Self Of Pleasure
The Rolljams, band yang telah menciptakan gebrakan dalam dunia musik Indonesia dengan eksperimennya yang tanpa batas. Terbentuk pada akhir tahun 2017, namun baru memasuki dunia rekaman pada November 2019, The Rolljams telah melewati perjalanan yang penuh dengan perubahan dan kreativitas yang luar biasa. Kami berkesempatan untuk duduk bersama mereka dan mengungkap lebih banyak tentang band yang menghadirkan sesuatu yang istimewa.
Oleh: Syahid Daffa
Awalnya, The Rolljams terdiri dari lima anggota, dengan Rafi Rizaldi (vokal & gitar), Insan Kamil (drum), Ikbal Maulana (lead gitar), Pilong (gitar), Fajar Ramadhan (bas). Namun, sebelum mereka memasuki dapur rekaman, terjadi perubahan besar dalam formasi band ini. Insan Kamil meninggalkan band, kemudian Fajar mengisi kekosongan drum, sementara posisi bas diisi oleh Pilong. Menjelang proses rekaman, perubahan tersebut berlanjut, dengan Pilong pergi dan Luthfi Ghifary mengambil alih bas.
Selama periode bersenang-senang mereka dari tahun 2017 hingga 2019, The Rolljams lebih memusatkan perhatian pada penciptaan musik daripada tampil di panggung. Pada saat itu, mereka hanya melakukan dua kali penampilan langsung.
Setelah merilis single pertama mereka, “Alien Dancing”, pada tahun 2021 The Rolljams kemudian merilis dua single tambahan dengan cepat; “The Red” dan “Don’t Leave Me”, ini adalah bagian dari persiapan mereka untuk mini album pertama yang diberi judul Self Of Pleasure. Mini album ini mencakup lima lagu, masing-masing mengandung makna dan pesan mendalam yang mencerminkan berbagai aspek kehidupan, kebebasan individu, dan imajinasi.
Lagu pertama, “Midnight Daydream” menggambarkan perasaan nostalgia dalam hubungan pertemanan, yang kemudian berubah seiring berjalannya waktu. “Midnight Daydream” adalah tentang situasi ketika teman-teman terdahulu mulai berubah atau tidak lagi cocok dengan kita. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenung tentang masa lalu dan mengenang hubungan-hubungan yang telah pudar.
Lagu kedua, “Freaky” merayakan keeksentrikan dan keanehan seseorang. “Freaky” menggambarkan seseorang yang mungkin dianggap aneh oleh masyarakat umum karena perilaku atau preferensinya yang unik. Lagu ini mengajak pendengar untuk merayakan keunikan setiap individu.
“Alien Dancing” merupakan salah satu lagu dari single pertama mereka sebelum EP (Extended Player) ini. Ini adalah lagu yang menggambarkan seseorang yang mengekspresikan diri melalui tarian mereka, meskipun sering kali dianggap aneh oleh orang lain karena keberaniannya mengejar kegembiraan dengan cara yang tak konvensional. “Alien Dancing” adalah cerita tentang seseorang yang mengejar kebebasan pribadi melalui gerakan tubuh mereka.
“Stressed Out Office” ialah materi baru dalam EP ini, lagu ini menggambarkan tekanan dan stres dalam menghadapi pekerjaan sehari-hari, menggambarkan bagaimana orang-orang yang merasa tertekan oleh ekspektasi di tempat kerja mereka, dan bagaimana mereka mencari jalan untuk melepaskan ketegangan tersebut.
Lagu terakhir, “Self Of Pleasure” menceritakan seseorang yang sedang mencari kedamaian dalam hidup mereka, menjauh dari gangguan dan kebisingan yang ditimbulkan oleh hal apapun. Lagu ini menceritakan perkara pencarian kepuasan diri melalui ketenangan dan kedamaian yang ditemukan dalam cakrawala sang pendengar.
Proses pembuatan mini album Self Of Pleasure memakan waktu sekitar dua tahun, dari tahun 2021 hingga 2023, di berbagai studio rekaman seperti Noise-Excel Studio dan Southside Chamber untuk recording, mixing dan mastering.
Mengenai genre musik mereka, The Rolljams sulit untuk dikategorikan. Mereka menggabungkan elemen dari berbagai genre, seperti reggae, alternatif, dan progresif. Mereka menekankan bahwa musik mereka adalah wadah untuk ekspresi kreatif yang tidak terbatas oleh genre tertentu. The Rolljams adalah tentang kreativitas, eksperimen, dan esensi musik yang bebas.
Untuk masa depan, The Rolljams berencana untuk terus berkarya, tampil di berbagai kota, dan merilis lebih banyak karya musik eksentrik. Mereka juga berencana akan mengadakan showcase mini album Self Of Pleasure pada waktu dekat sebagai bagian dari upaya promosi mini album terbaru mereka.
Dalam wawancara eksklusif dengan salah satu anggota band The Rolljams, kami mendapat wawasan menarik mengenai karya seni band ini. Artwork menjadi elemen penting dalam identitas mereka dan sering menjadi sarana unik untuk menyampaikan pesan kepada penggemar. Salah satu aspek yang membedakan The Rolljams adalah seni visual mereka yang sarat makna.
Artwork The Rolljams, adalah potret visual yang memetakan substansi karya musik mereka. Dalam karya seni ini, terdapat beragam elemen, masing-masing mengusung pesan dan makna khusus. Melalui artwork ini, eksplorasi berbagai konsep dan ide yang berkaitan dengan musik dan pesan band menjadi jelas.
Salah satu elemen sentral dalam artwork ini adalah gambaran luasnya alam terbuka. Sebagaimana diungkapkan dalam wawancara, ini mencerminkan ketenangan dan kebebasan dari gangguan serta distorsi. Gambaran ini menunjukkan bahwa The Rolljams menghargai ketenangan dan kesederhanaan dalam musik mereka, dengan tujuan memberikan pengalaman mendengarkan secara damai dan dalam.
Artwork ini juga menampilkan gambar rontgen kepala, sebagai representasi fase stres yang dialami oleh beberapa individu dalam kehidupan mereka. Setiap orang memiliki beban dan kecemasan pribadi, visual rontgen kepala ini ialah pengingat untuk selalu memeriksa kesehatan mental dan menjaga kewarasan bagi para pendengar.
Artwork The Rolljams mencerminkan pula tema-tema yang ada dalam lagu-lagu mereka, seperti imajinasi dan karma. Ini merupakan ekspresi visual yang menggambarkan bagaimana elemen-elemen ini berperan dalam karya musik mereka. Keseluruhan, artwork ini menghubungkan semua aspek dengan cara yang kreatif dan mengesankan.
Dani Hidayat, seorang seniman visual dengan latar belakang seni yang kuat, adalah orang di balik penciptaan artwork The Rolljams. Pengenalannya dengan band terjadi saat dia berlatih di studio. Kreativitas dan visinya sejalan dengan apa yang diharapkan The Rolljams untuk menggambarkan identitas mereka melalui seni visual.
Perlu ditekankan bahwa semua konsep dan ide dalam artwork The Rolljams berasal dari anggota band itu sendiri. Mereka adalah otak di balik semua elemen dan pesan dalam karya seni ini. Dengan kata lain, artwork ini adalah hasil kolaborasi kreatif antara The Rolljams dan Dani Hidayat.
Artwork The Rolljams adalah contoh nyata bagaimana seni visual dapat mengungkapkan makna dan pesan yang penuh akan nilai dalam musik. Setiap elemen dalam artwork ini mengandung pesan tersendiri, menciptakan citra tentang identitas dan filosofi band. Ini adalah bukti bahwa seni visual bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian tak terpisahkan dari pengalaman musik dan narasi yang ingin disampaikan oleh suatu band kepada pendengar. Artwork The Rolljams adalah karya seni yang sarat makna dan memberi nilai tambah dalam menjelajahi musik mereka.
Dengan esensi mereka yang bebas dan semangat untuk terus berkarya, The Rolljams adalah band yang patut diperhatikan dalam dunia musik Indonesia. Mereka telah mengambil langkah-langkah berani dan terus menginspirasi dengan kreativitas yang unik. Harapannya, mini album Self Of Pleasure dapat dinikmati oleh pendengar dari berbagai kalangan, dan The Rolljams sangat antusias untuk bertemu dengan lebih banyak orang di panggung-panggung di masa yang akan datang. Selamat kepada The Rolljams atas perjalanan luar biasa mereka dalam dunia musik!
Editor: Fikrazamy Ghifari