Arriving Creatures Hadir Kembali dengan Nomor Anyar “Lost”
Unit post-rock instrumental asal Tanjungsari, Sumedang, Arriving Creatures baru saja melepas single terbaru merekabertajuk “Lost”, sekaligus menandakan awal perjalanan menuju album perdana mereka yang dijadwalkan rilis akhir tahun ini, dan tak tanggung, rencananya album debut tersebut akan dirancang menjadi trilogi. Lewat riff-riff gitar power chords dibalut sentuhan synthesizer yang mengawang selama 5 menit lebih, “Lost” membawa pendengarnya merefleksikan arti fase “hilang arah” dalam kehidupan.
Oleh: Fikrazamy Ghifari
“Lost bercerita tentang ekspektasi yang tak sesuai realita serta euforia sesaat yang tak disadari akan menggerogoti jiwa ini, jiwa yang terabduksi dan bermetamorfosis menjadi sebuah parasit yang terus menipis, dan menegaskan bahwa relung jiwa ini semakin sirna. Pada akhirnya jiwa ini hilang tak terarah,” ujar Buba sang bassist, meinterpretasikan lagu teranyar mereka.
“Lost” merupakan materi yang cukup lama mengendap sebelum akhirnya dirilis Agustus tahun ini. Pertama kali dikerjakan pada tahun 2019, lagu ini mengalami setidaknya dua kali perubahan aransemen, masing-masing di tahun 2021 dan 2022, hingga pada akhirnya ditentukan rilis tahun ini. Selain proses penggarapan, pandemi dan kesibukan pribadi kelima personil menjadi faktor non-teknis yang turut menghambat lahirnya karya Arriving Creatures.
Pula dalam rilisan kali ini, Arriving Creatures berkolaborasi dengan More Violence Less Bored untuk penggarapan materi visual. Materi visual tersebut berbentuk video singkat yang ditampilkan sebagai canvas lagu platform musik digital Spotify. Video tersebut menampilkan seorang wanita yang nampak cemas, hilang arah, dan kebingungan, ditambah dengan suntingan terdistorsiberwarna hitam putih, mendukung kesan kelam yang Arriving Creatures coba sampaikan lewat “Lost”.
Senada dengan visualisasi video singkat, sampul single “Lost” garapan Bikry Praditya menunjukkan kesan yang serupa. Sampul tersebut menampilkan seorang wanita yang sedang tersesat di tengah hutan dengan visualisasi yang terdistorsi, buram, dan nampak kabur. Visual sampul tersebut seakan menggambarkan rapuhnya manusia ketika dihadapi ketidakpastian akan arah tuju hidup, linier dengan tajuk lagu ini sendiri; “Lost” yang berarti “tersesat”.
Sama seperti nomor terdahulunya bertajuk “The End of Pareidolia Confussing” yang dirilis 3 tahun lebih awal, kuintet muda ini tetap konsisten mempercayakan kemagisan instrumennya untuk “berbicara” tanpa bantuan lirik. Meleburkan berbagai referensi tiap personilnya macam Explosions In The Sky, Sigur Rós, Slint, hingga M83, Arriving Creatures menciptakan sound berkarakter quiet/loud khas post-rock namun dengan sentuhan beragam alat eksperimental, menghasilkan ambient melayang-layang yang sarat akan luapan emosi.
“Lost” direkam di Krammer Records dan Rumah Cerita, serta proses mixing & mastering dan sentuhan penyempurna oleh Ojell Lejo dan Aghi Narottama dari Rooftopsoundsrecs, label asal Jakarta yang menaungi Arriving Creatures. Single “Lost” ini juga menandakan kembalinya Arriving Creatures setelah 3 tahun lamanya vakum tanpa rilisan, sekaligus meneguhkan mereka sebagai salah satu unit post-rock lokal yang patut diperhitungkan.
Editor: Syauqi Kinan