Pelaku Pelecehan Seksual Tertangkap, Tinggal Menunggu Universitas Bersikap

Sangat sering kita mendengar kasus tentang pelecehan seksual yang bahkan hingga saat ini masih kerap terjadi khususnya di lingkungan kampus. Predator seksual seolah-olah tidak ada habisnya dan kampus menjadi tempat yang selalu dikambing hitamkan dalam permasalahan seperti ini karena kurang maksimalnya dalam pencegahan dan penanganan kejahatan seksual.

Oleh: Syauqi Kinan

Yang masih hangat, kasus pelecehan seksual baru saja terjadi di kawasan Universitas Islam Bandung (Unisba). Kejadian ini berlangsung di toilet laki-laki Masjid Al-Asy’ari Unisba, Jum’at (14/7). Korban bersama rekannya sudah meminta izin satpam untuk memakai toilet laki-laki, sempat tidak diberikan izin, namun akhirnya dibolehkan. Ketika korban (yang saat ini belum bisa disebutkan namanya) sedang pergi ke toilet bersama temannya, tiba-tiba mendapati seorang laki-laki sedang merekam dan menguntit menggunakan ponsel diatas toilet. Korban merupakan seorang perempuan (19) dan bukan mahasiswa Unisba. Ia (korban) hanya kebetulan sedang ikut kumpul-kumpul di kampus bersama teman-temannya. Hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih syok terhadap apa yang baru saja dialaminya.

Menurut saksi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.30-22.00 WIB. “Jadi kronologisnya teman-teman baru saja beres pulang nobar (nonton bareng) bola kemudian memutuskan untuk mampir dulu ke kampus. Teman perempuan pergi ke toilet masjid dan diantar oleh teman perempuan yang lainnya. Mereka memiih toilet laki-laki karena jarak yang lebih dekat dengan tempat berkumpul. Tak lama dari itu ada teriakan dari arah toilet, saat diselidiki ternyata teman perempuan saya baru saja menjadi korban penguntitan menggunakan handphone.” ujar Helmy sebagai saksi dalam menjelaskan kronologisnya. Karena tertangkap basah, pelaku pun menjadi bulan-bulanan massa yang sedang berkumpul di tangga masjid sebelum akhirnya diserahkan kepada satpam untuk diamankan dan dimintai keterangan.

Menurut informasi yang dilihat dari Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), terduga pelaku penguntitan menggunakan ponsel ini berinisial SN (20) yang merupakan mahasiswa semester lima, Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Bandung. Ketika dimintai keterangan di pos satpam, terduga pelaku mengaku baru pertama kali melakukan tindakan tercelanya itu, dengan sadar atas dasar karena stress dan rasa ingin tahu. “Saya melakukan perbuatan ini dengan sadar dan atas dasar rasa ingin tahu juga stress karena sedang memiliki banyak masalah dengan keluarga” ungkap pengakuannya.

“Baru pulang dari rumah nenek dan bermaksud akan tidur di Masjid Al-Asy’ari tiba-tiba saat di toilet saya mendengar suara perempuan dan ngerasa penasaran” ungkap terduga pelaku menjelaskan bagaimana ia bisa ada disitu. Terduga pelaku juga diketahui merupakan anggota dari Lembaga Dakwah Kampus Ta’mir Masjid Al-Asy’ari Universitas Islam Bandung (LDK TM Al-Asy’ari Unisba).

Saat ini terduga pelaku telah diamankan oleh satpam, barang bukti berupa handphone dan hasil rekaman pelaku berhasil diamankan. “Nantinya pelaku akan kami serahkan dulu kepada pihak kampus, mungkin selanjutnya biar kampus saja yang mengambil langkah kedepanya” ujar Dani selaku Komandan Regu.

Perlu diingat bahwa Universitas Islam Bandung membentuk Satgas PPKS (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Kasus ini juga akan menjadi sebuah “ujian” bagi tim Satgas PPKS bahwa bagaimana penanganan terhadap korban dan pelaku kekerasan seksual agar bisa teratasi dengan adil dan paripurna. Semoga pihak Universitas Islam Bandung dapat memberikan keputusan yang tepat pada tempatnya dan tidak memberikan ruang atau celah sedikitpun bagi kejahatan seksual di lingkungan kampus.

Editor: Rifa Khairunnisa