Indo Graff Day Bandung 2022, Ajang Temu Para Pegiat Grafiti
“Seorang pegiat grafiti sedang membuat karya seni grafiti
di Jalan Bukit Pakar, Bandung, Sabtu (19/3/22).” Foto: Mochammad Hazzel Rayhan/ KMJurnalistik.com
Oleh: Mochammad Hazzel Rayhan
Para penggiat grafiti di kota Bandung mengadakan acara tahunan bertajuk “Indo Graff Day 2022”. Acara ini bermula pada tahun 2020, gerakan Indo Graff Day ini di cetuskan pertama kali oleh Gardu House. Gardu house sendiri adalah wadah bagi para pecinta grafiti untuk memamerkan, menjual, bahkan memproduksi karya-karyanya.
Sejak pertama kali diselenggarakan di kota Bandung, acara Indo Graff Day ini telah diadakan dibeberapa lokasi. Saat pertama kali dilaksanakan pada 2020 area grafiti yang digunakan berlokasi di tembok Babakan Siliwangi, Kota Bandung, yang dulunya digunakan untuk setiap kalangan penggiat seni di kota kembang untuk berekspresi melalui seni grafiti. Kedua, di tahun 2021 di gelar di area skatepark Pasupati, serta tahun ini diadakan pada, Sabtu (19/3/22), di Jalan Bukit Pakar, Bandung.
Acara ini dilatar belakangi untuk mengajak kembali para writer (pelukis graffiti) yang sudah sibuk tidak berkarya dalam graffiti dan sudah jarang untuk bisa berkumpul kembali dengan para writer.
Grams, penyelenggara dan sekaligus perwakilan dari Burn The Flowers, menjelaskan bahwa Indo Graff Day 2022 mengangkat tema “Ngamumule”.
“Pada tahun ini para penggiat graffiti dikota bandung dan juga Burn The Flowers mengadakan kembali movement Indo Graff Day yang pada tahun ini mengangkat tema ngamumule (melestarikan kebudayaan)”. ungkap Grams saat diwawancarai KMJurnalistik.com.
“Ngamumule sendiri dapat diartikan memelihara atau melestarikan skena graffiti di kota Bandung sendiri, dengan harapan regenerasi dan konsistensi pada writer – writer nya agar masyarakat bisa lebih mengenal luas bahwa kita penggiat dan juga Burn he Flowers ini ada dan dapat diterima oleh masyarakat kota Bandung.” ujar Grams.
Seluruh graffiti writer yang mengikuti movement Indo Graff Day ini diharuskan membawa alatnya masing-masing seperti cat semprot, kuas, serta roll. Mereka menggunakan tembok sebagai media untuk menuangkan ekspresi hatinya karena sejatinya setiap karya graffiti adalah isi hati para writernya.
Grafiti Masih Dipandang Sebelah Mata
Acara yang diselenggarakan mulai pukul 10.00 WIB sampai 18.00 WIB ini tak hanya menampilkan karya grafiti saja, namun adapula tag & throw up battle lalu dibarengi dengan makan-makan yang diiringi musik dari DJ Dost seorang graffiti writer juga.
Gemercik air hujan mulai membasahi tembok bukit dago pakar, namun tak menghentikan semangat para writer untuk membuat grafiti menjadi ciamik.
Aktivitas grafiti masih dipandang dengan sebelah mata dari berbagai kalangan, seperti beberapa waktu lalu sebuah mural yang menggambarkan seseorang mirip Presiden Jokowi yang terpampang di Jalan Surapati, Bandung, dihapus oleh aparat setempat. Hal ini membuktikan bahwa ruang bagi para writer grafiti belum leluasa untuk memamerkan karya miliknya.
Namun positifnya, hal itu justru menjadi genderang semangat bagi para writer graffiti untuk terus menggeluti bidang ini dan juga terus mengedukasikan graffiti untuk membuka sudut pandang masyarakat luas tentang graffiti.
Dibalik segala dinamika yang ada, perlu diketahui acara Indo Graff Day berhasil menjadi tempat untuk anak muda menuangkan ekspresi kedalam gambar graffitinya, ia sukses jadi pelepas penat bagi tiap individu yang mengikuti acara ini, acara ini juga sukses mewadahi para writer graffiti dan juga silaturahmi di skena graffiti yang hadir dihari itu.
Berharap Bisa Beregenerasi
Fland, salah satu perwakilan Burn The Flowers, mengatakan bahwa dengan diadakannya acara Indo Graff Day 2022 animo dari para writer khususnya di Bandung sangat luar biasa.
“Bagus animonya untuk menjadi daya tarik para writer graffiti artis yang baru bergabung dan ingin mengeksplor gambarnya. Sesuai kebebasan ekspresi masing-masing dan karena diadakannya acara ini jadi ajang berkumpul lagi bersama bersenang senang bertukar ide pikiran dan informasi.” ungkap Fland.
Ia menambahkan bahwa semoga pada acara Indo Graff Day 2022 tahun depan bisa terus terselenggara dan beregenerasi.
“Harapannya tetep ada saja (tahun depan) dan berlipat ganda, semoga di tahun depan semakin berlipat ganda dan beregenerasi dan tetap menjadi dirinya masing-masing dengan kebebasan berekspresinya.” pungkas Fland.
Editor: Dimas Rachmatsyah